Binkam

Ancaman Narkoba di Era Digital: Peran Keluarga dan Literasi

×

Ancaman Narkoba di Era Digital: Peran Keluarga dan Literasi

Sebarkan artikel ini
Ancaman Narkoba bagi Generasi dan Pentingnya Penguatan Internal Keluarga
Guru Besar UIN Mataram Bidang Komunikasi, Prof. Kadri

Mataram – Narkoba adalah ancaman serius yang terus menggerogoti generasi muda. Guru Besar UIN Mataram Bidang Komunikasi, Prof. Kadri mengatakan narkoba bukan hanya tentang pengguna, tetapi juga menyangkut pihak-pihak yang menyediakan fasilitas dan mendukung penyebarannya.

Menurut Kadri upaya memberantas narkoba, pendekatan hukum dan sosial harus berjalan beriringan, dengan fokus utama pada pencegahan yang dimulai dari lingkup terkecil keluarga.

Penggunaan narkoba telah lama diketahui berdampak buruk pada individu dan masyarakat. Generasi muda, yang merupakan aset masa depan, menjadi target utama penyebaran narkoba.

Jika mayoritas generasi terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, masa depan bangsa akan suram. Efek narkoba yang merusak otak dan mental dapat menghancurkan potensi generasi muda, menjadikan mereka tidak produktif dan rentan terhadap berbagai kejahatan lainnya.

“Jika generasi dominan condong terhadap penggunaan narkoba, maka masa depan bangsa akan suram,” ungkap Kadri.

Kadri menjelaskan bahwa permasalahan narkoba tidak hanya melibatkan bandar, pengedar, atau pengguna, tetapi juga melibatkan siapa yang menyediakan fasilitas untuk kejahatan tersebut.

“Jika berbicara narkoba tentu berbicara tentang siapa yang menyiapkan fasilitas kejahatan itu dan siapa yang mau bertindak atas kejahatan itu,” ungkapnya.

Penegakan hukum merupakan tanggung jawab aparat pemerintah, khususnya kepolisian. Namun, tindakan preventif juga sangat penting untuk mengurangi penyebaran narkoba. Salah satu caranya adalah dengan membangun komunikasi sosial yang efektif, mulai dari tingkat keluarga.

“Narkoba ini sudah lama menjamah ke kalangan anak muda, sehingga keluarga perlu menjadi benteng pertama dalam pencegahan,” jelas Prof Kadri.

Menurut Prof Kadri, keluarga memiliki peran krusial dalam membentuk karakter anak sejak dini.

“Penguatan internal keluarga bisa dilakukan dengan memperkuat pendidikan formal, pendidikan keagamaan, dan pendidikan karakter,” katanya.

Menurut Prof Kadri, Penanaman Nilai Agama dan Budaya tehadap anak, akan cenderung lebih mampu menahan godaan untuk terlibat dalam kejahatan, termasuk narkoba.

“Seorang anak yang di didik dengan karakter dengan nilai-nilai agama pasti akan mampu menghindar dari godaan kriminal, dosa maupun kejahatan perbuatan menyimpang lainnya,” ungkapnya.

Ia mengajak agar para orang tua, guru dan pemerintah dapat menciptakan ruag pengawasan yang ramah dan kreatif.

Pengawasan terhadap anak, kata Prof Kadri tidak hanya dilakukan oleh orang tua, tetapi juga oleh lingkungan sekolah dan masyarakat. Misalnya, dengan menerapkan aturan atau “awik-awik” di komunitas yang memberikan sanksi bagi pengguna narkoba atau kejahatan lainnya.