Ekbis

Cara Tepat Menghitung EBIT, Hindari 5 Kesalahan Ini

×

Cara Tepat Menghitung EBIT, Hindari 5 Kesalahan Ini

Sebarkan artikel ini
Cara Tepat Menghitung EBIT, Hindari 5 Kesalahan Ini
Cara Tepat Menghitung EBIT, Hindari 5 Kesalahan Ini. Image by macrovector on Freepik

Bagi para investor, analis keuangan, atau bahkan pengusaha, memahami bagaimana cara menghitung dan menganalisis EBIT sangat penting untuk menilai kesehatan dan profitabilitas perusahaan.

Namun, meskipun tampaknya sederhana, seringkali ada kesalahan yang dilakukan dalam perhitungan EBIT. Kesalahan-kesalahan ini bisa memengaruhi hasil analisis keuangan dan keputusan investasi. Pada artikel ini, kita akan membahas lima kesalahan umum yang sering terjadi dalam menghitung EBIT dan bagaimana cara menghindarinya.

Apa Itu EBIT?

Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita ulas secara singkat apa itu EBIT adalah. EBIT adalah singkatan dari Earnings Before Interest and Taxes, yang berarti laba sebelum bunga dan pajak. EBIT mengukur keuntungan operasional perusahaan tanpa mempertimbangkan biaya bunga atau pajak, sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang profitabilitas inti perusahaan dari operasi normalnya. EBIT sangat berguna dalam perbandingan antar perusahaan di sektor yang sama, karena menghilangkan pengaruh struktur modal dan kebijakan pajak yang bisa berbeda-beda.

1. Tidak Memahami Perbedaan Antara EBIT dan EBITDA

Kesalahan pertama yang sering terjadi dalam menghitung EBIT adalah ketidaktahuan akan perbedaan antara EBIT dan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization). Kedua istilah ini memang mirip, tetapi ada perbedaan yang cukup penting.

EBIT mengukur keuntungan operasional dengan memperhitungkan penyusutan dan amortisasi, sementara EBITDA tidak memperhitungkan kedua faktor tersebut. Kesalahan ini sering terjadi ketika seseorang mencoba untuk menghitung EBIT tetapi tidak memisahkan dengan jelas antara biaya non-operasional, seperti penyusutan dan amortisasi, dan keuntungan yang berasal dari operasi inti perusahaan.

Untuk menghindari kebingungannya, pastikan Anda hanya mengurangi biaya yang terkait langsung dengan operasi, seperti biaya produksi atau biaya tenaga kerja, saat menghitung EBIT. Jangan lupakan bahwa penyusutan dan amortisasi adalah biaya yang terkait dengan penggunaan aset tetap dan harus dihitung dalam EBIT.

2. Mengabaikan Pendapatan dan Biaya Luar Biasa

Seringkali, dalam laporan keuangan, ada pendapatan atau biaya yang tidak terkait langsung dengan kegiatan operasional rutin perusahaan. Pendapatan atau biaya luar biasa ini, seperti keuntungan dari penjualan aset atau biaya restrukturisasi, harus dipisahkan dari perhitungan EBIT.

Mengabaikan atau mencampurkan pendapatan dan biaya luar biasa ini dengan operasi inti perusahaan bisa memberikan gambaran yang keliru tentang profitabilitas sebenarnya.