Individu yang mengalami masa kecil yang tidak bahagia mungkin merasa kesulitan untuk membuka diri, menjaga jarak emosional, atau bahkan merasa cemas atau takut dalam hubungan yang dekat. Hal ini bisa menciptakan pola hubungan yang tidak sehat atau bahkan hubungan yang toksik, karena ketakutan terhadap pengabaian atau penolakan yang terpendam.
- Perasaan Rendah Diri dan Kurang Percaya Diri
Masa kecil yang penuh dengan penghinaan, kekerasan verbal, atau kurangnya dukungan emosional dapat mengakibatkan seseorang merasa rendah diri dan kurang percaya diri. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak mendukung sering kali merasa bahwa mereka tidak cukup baik atau tidak berharga.
Meskipun mereka tumbuh dewasa, perasaan ini bisa tetap menghantui mereka.
Individu dengan pengalaman masa kecil yang buruk sering kali merasa cemas tentang kemampuan mereka untuk mencapai tujuan atau meraih keberhasilan. Mereka mungkin ragu dengan keputusan mereka atau merasa takut untuk mengambil risiko, karena mereka percaya bahwa mereka tidak akan berhasil atau mereka tidak layak mendapatkannya.
- Kecemasan dan Stres yang Berlebihan
Jika masa kecil seseorang diwarnai dengan ketidakpastian atau kekerasan, itu bisa memengaruhi keseimbangan emosional mereka hingga dewasa. Orang-orang ini sering kali hidup dalam ketakutan atau kecemasan yang berlebihan.
Mereka mungkin merasa terancam oleh hal-hal yang seharusnya tidak menimbulkan kecemasan, seperti interaksi sosial yang sederhana atau tekanan pekerjaan.
Kecemasan ini juga bisa berlanjut menjadi gangguan kecemasan yang lebih serius, seperti gangguan kecemasan sosial atau gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Sering kali, ini disebabkan oleh perasaan yang tidak aman dan terabaikan di masa kecil.
- Pola Penghindaran dan Perasaan Terisolasi
Sebagian orang yang mengalami masa kecil yang tidak bahagia cenderung menghindari situasi yang menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak nyaman. Mereka mungkin menarik diri dari orang lain atau menghindari interaksi sosial karena rasa takut akan penolakan atau pengabaian.
Mereka juga bisa merasa terisolasi atau kesulitan untuk membuka diri kepada orang lain. Ketidakmampuan untuk mengungkapkan perasaan ini bisa memperburuk perasaan kesepian, bahkan di tengah keramaian.
- Kesulitan Mengatur Emosi
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang emosionalnya tidak stabil—seperti keluarga yang sering berkonflik atau penuh dengan kritik—sering kali tidak belajar bagaimana mengelola emosi mereka dengan sehat.