plbnews.web.id – Sebagai orang tua, mengenali perilaku anak merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan perkembangan mereka berjalan dengan baik. Namun, seringkali kita dihadapkan pada kebingungannya antara anak yang aktif dan anak dengan kondisi ADHD.
Banyak orang tua yang bertanya, “Apakah anak saya hanya hiperaktif atau memang mengidap ADHD?” Dalam artikel ini, kami akan membahas perbedaan antara keduanya, serta memberikan panduan praktis untuk orang tua dalam menghadapinya.
Apa Itu Hiperaktif?
Hiperaktif adalah kondisi ketika seorang anak menunjukkan tingkat energi yang sangat tinggi, yang sering kali tidak bisa ditahan. Anak hiperaktif cenderung sangat aktif, gelisah, dan sulit untuk duduk tenang dalam waktu lama. Namun, tidak semua anak yang sangat aktif memiliki masalah medis atau gangguan perhatian.
Perilaku hiperaktif biasanya ditemukan pada anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan, di mana mereka sedang beradaptasi dengan lingkungan mereka. Mereka mungkin akan lebih sering bergerak, berlari, berbicara tanpa henti, atau bahkan sulit tidur. Meskipun demikian, ini adalah hal yang wajar pada usia tertentu, dan sering kali perilaku ini akan menghilang seiring bertambahnya usia.
Apa Itu ADHD?
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan neurodevelopmental yang ditandai dengan tiga gejala utama: kesulitan dalam memperhatikan, hiperaktif, dan impulsif. Pada anak dengan ADHD, gejala-gejala ini lebih parah dan lebih konsisten daripada anak-anak yang hanya sekadar hiperaktif.
Anak dengan ADHD bukan hanya aktif, mereka juga menunjukkan kesulitan dalam mengontrol impuls atau perhatian mereka. Misalnya, mereka mungkin sangat sulit untuk fokus pada satu tugas, mudah terganggu, atau bahkan tidak mendengarkan instruksi. Hal ini sering kali menyebabkan masalah di sekolah atau dalam interaksi sosial mereka.
Perbedaan Utama antara Anak Hiperaktif dan Anak dengan ADHD
Untuk memahami perbedaan antara hiperaktif dan ADHD, kita perlu melihat beberapa faktor yang lebih spesifik, seperti durasi perilaku, dampak sosial, serta bagaimana kondisi tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari anak.
1. Durasi dan Konsistensi Perilaku
Anak yang hiperaktif mungkin menunjukkan perilaku berenergi tinggi hanya dalam situasi tertentu atau pada usia yang lebih muda, dan perilaku tersebut cenderung mereda seiring waktu. Namun, pada anak dengan ADHD, perilaku ini berlangsung lebih lama (biasanya lebih dari enam bulan) dan terjadi hampir sepanjang waktu, meskipun tidak ada faktor pemicu yang jelas.
2. Dampak pada Kehidupan Sehari-hari
Anak yang hiperaktif biasanya tidak menghadapi banyak masalah besar dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka mungkin kesulitan duduk tenang, tetapi mereka masih bisa mengikuti aturan dan belajar dengan baik. Di sisi lain, anak dengan ADHD cenderung kesulitan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sekolah, hubungan dengan teman, atau bahkan tugas-tugas sehari-hari.