Gaya Hidup

Anak Hiperaktif atau ADHD? Ini Perbedaan Utamanya!

×

Anak Hiperaktif atau ADHD? Ini Perbedaan Utamanya!

Sebarkan artikel ini
Anak Hiperaktif atau ADHD? Ini Perbedaan Utamanya!
Anak Hiperaktif atau ADHD? Ini Perbedaan Utamanya! Image by freepik

Anak dengan ADHD sering kali gagal menyelesaikan tugas-tugas, mendapat nilai buruk di sekolah, atau bahkan mengalami konflik dengan teman-temannya karena kesulitan dalam mengendalikan emosi atau impuls mereka.

3. Impulsif dan Perhatian

Salah satu ciri khas ADHD adalah kesulitan dalam mengendalikan impuls dan perhatian. Anak dengan ADHD tidak hanya lebih aktif, tetapi mereka juga lebih impulsif dan cepat mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan akibatnya. Mereka sering kali tidak bisa fokus pada tugas yang diberikan, bahkan ketika itu penting. Ini menjadi pembeda yang jelas antara anak hiperaktif yang mungkin hanya berperilaku aktif tetapi tidak terlalu impulsif atau terganggu.

Mengapa Penting untuk Membedakan Keduanya?

Memahami perbedaan antara hiperaktif dan ADHD sangat penting untuk mendukung perkembangan anak. Jika anak hanya hiperaktif, maka mereka mungkin tidak memerlukan intervensi medis, hanya perlu waktu untuk tumbuh dan berkembang.

Namun, jika anak memiliki ADHD, tindakan yang lebih spesifik, seperti pengaturan rutinitas, intervensi pendidikan, atau bahkan terapi dan obat-obatan, mungkin diperlukan untuk membantu mereka mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Apa yang Dapat Dilakukan Orang Tua?

Sebagai orang tua, Anda tentu ingin yang terbaik untuk anak Anda. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mendukung mereka, baik jika anak Anda hiperaktif maupun jika terdiagnosis ADHD.

1. Observasi yang Teliti

Langkah pertama adalah mengamati perilaku anak dengan cermat. Catat kapan perilaku tersebut terjadi, seberapa sering itu terjadi, dan dalam situasi seperti apa. Jika perilaku anak sangat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka atau orang di sekitarnya, ini bisa menjadi indikator bahwa ada masalah yang lebih besar.

2. Konsultasi dengan Profesional

Jika Anda merasa bahwa perilaku anak lebih dari sekadar hiperaktif, bicarakan dengan dokter atau psikolog anak. Dokter mungkin akan melakukan serangkaian evaluasi untuk menilai apakah anak Anda mengalami ADHD atau gangguan lainnya. Hasil evaluasi ini dapat membantu menentukan langkah selanjutnya.

3. Terapi dan Dukungan

Bagi anak dengan ADHD, intervensi terapi perilaku atau psikoterapi dapat membantu anak belajar bagaimana mengelola impuls dan meningkatkan keterampilan perhatian. Di beberapa kasus, obat-obatan seperti stimulansia dapat diresepkan oleh dokter untuk membantu anak mengontrol gejalanya.

4. Membuat Lingkungan yang Mendukung

Untuk anak dengan hiperaktif atau ADHD, menciptakan lingkungan yang terstruktur dan penuh dukungan sangat penting. Ini termasuk pengaturan rutinitas yang konsisten, penggunaan teknik disiplin yang lembut namun tegas, serta menciptakan ruang yang minim gangguan untuk belajar.