Hukrim

Sinergi Lawan Narkoba di Lombok Barat: Polisi, BNN, dan Masyarakat Bersatu

×

Sinergi Lawan Narkoba di Lombok Barat: Polisi, BNN, dan Masyarakat Bersatu

Sebarkan artikel ini
Sinergi Lawan Narkoba: Polisi, BNN, dan Masyarakat Bersatu

Lombok Barat, NTB – Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran narkotika dan minuman keras (miras) ilegal.

Hal ini dibuktikan dengan pemusnahan ratusan gram narkotika jenis sabu, serta ribuan liter minuman beralkohol ilegal hasil operasi rutin yang ditingkatkan (KRYD). Selama periode Januari hingga April 2025.

Pengungkapan Kasus Narkotika Meningkat Tajam

Dalam konferensi pers yang digelar di halaman Mapolres Lombok Barat pada Jumat (23/5/2025), Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., mengungkapkan hasil signifikan dari upaya pemberantasan narkoba.

“Selama empat bulan terakhir, kami berhasil mengungkap 21 kasus narkotika dengan 33 tersangka, terdiri dari 30 laki-laki dan 3 perempuan,” jelas AKBP Yasmara.

Adapun barang bukti narkotika yang berhasil disita meliputi sabu seberat total 157,96 gram dan ganja seberat 26,71 gram. Dari jumlah tersebut, sabu seberat 105,7 gram dimusnahkan, sementara sisanya digunakan untuk uji laboratorium dan proses persidangan.

Para tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan pasal-pasal yang relevan seperti Pasal 114 (peredaran), Pasal 112 (kepemilikan), Pasal 111 (kepemilikan tanaman), dan Pasal 127 Ayat (1) (penyalahgunaan untuk diri sendiri). Ancaman hukumannya bervariasi, mulai dari pidana penjara minimal 4 tahun hingga seumur hidup.

Wilayah Rawan dan Sumber Narkoba

Secara geografis, AKBP Yasmara menyebutkan bahwa Kecamatan Labuapi menjadi daerah paling rawan dengan 10 kasus narkotika terungkap, diikuti oleh Batulayar (5 kasus), Gerung (2 kasus), Sekotong (2 kasus), Kuripan (1 kasus), dan Lembar (1 kasus).

“Secara umum, wilayah Karang Bongkot Labuapi paling rawan, namun kami tetap melakukan antisipasi di semua kecamatan,” tambahnya.

Kasat Resnarkoba Polres Lombok Barat, AKP I Nyoman Diana Mahardika, S.H., menambahkan bahwa sumber peredaran narkoba di Lombok Barat. Sebagian besar berasal dari luar kabupaten, bahkan hingga ke Lombok Timur.

“Penyebarannya cukup merata, meskipun Labuapi dan Batulayar menjadi wilayah dengan pengungkapan terbanyak,” terang AKP Diana.

Menanggapi pertanyaan mengenai peran perempuan dalam kasus narkoba, AKP Diana menjelaskannya.

“Dua tersangka perempuan yang kami amankan perannya sebagai pengedar dan perantara di wilayah Batulayar,” ujarnya.

Penertiban Miras Ilegal dan Harapan Bersama

Selain narkotika, Polres Lombok Barat juga gencar menindak peredaran minuman beralkohol ilegal. Dari KRYD di kafe-kafe tak berizin, polisi berhasil mengamankan: