Scroll untuk baca artikel
Hukrim

Gengster Surabaya Tipu Orang Tua, Janjian Tawuran Bawa Celurit

×

Gengster Surabaya Tipu Orang Tua, Janjian Tawuran Bawa Celurit

Sebarkan artikel ini
Gengster Surabaya Tipu Orang Tua, Janjian Tawuran Bawa Celurit

Surabaya, Aksi tawuran antar gengster kembali mencoreng Kota Pahlawan. Sembilan remaja, diduga anggota dua kelompok gengster yang berbeda, diamankan polisi saat hendak tawuran di Jalan Teratai, Surabaya, Kamis (4/7/2024) dini hari. Penangkapan ini menjadi bukti bahwa pembunuhan-berencana-dan-pencurian-dengan-kekerasan/” target=”_blank” rel=”noopener”>aksi kekerasan jalanan masih menjadi ancaman serius bagi keamanan dan masyarakat/”>ketertiban masyarakat.

Patroli Cyber Ungkap Rencana Tawuran

Pengungkapan rencana tawuran ini bermula dari laporan yang diterima polisi melalui aplikasi live streaming media sosial. Informasi tersebut menyebutkan bahwa dua kelompok gengster telah membuat janji untuk bertemu dan melakukan aksi kekerasan di Taman Teratai.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Polsek Tambaksari bersama Tim Perintis Presisi Polrestabes Surabaya segera melakukan patroli cyber di lokasi yang disebutkan. Hasilnya, sembilan remaja yang diduga anggota gengster berhasil diamankan.

Satu Remaja Bawa Celurit, Pamit Mancing ke Orang Tua

Dari sembilan remaja yang diamankan, satu diantaranya, MFAKR (16), kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit. MFAKR, yang merupakan warga Gunung Anyar Lor, Surabaya, mengaku kepada polisi bahwa ia pergi dari rumah dengan pamit kepada orang tuanya untuk pergi memancing bersama teman-temannya.

“Kami sangat menyayangkan tindakan MFAKR yang telah membohongi orang tuanya. Ini menunjukkan bahwa pengawasan orang tua terhadap pergaulan anak-anak mereka sangat penting,” ujar Kompol Imam Sholikin, Kapolsek Tambaksari.

Baca Juga :  Menelusuri Akar Korupsi: Dari Kata Latin hingga Dampak Merusak Bangsa

Delapan Remaja Lainnya Diserahkan ke Satpol PP

Sementara itu, delapan remaja lainnya yang tidak terbukti membawa senjata tajam diserahkan kepada Satpol PP Kota Surabaya untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut.

“Kami berharap pembinaan yang diberikan Satpol PP dapat memberikan efek jera dan mengubah perilaku mereka menjadi lebih baik,” tambah Kompol Imam.

Polisi Lanjutkan Penyelidikan

MFAKR, remaja yang kedapatan membawa celurit, saat ini ditahan di Mapolsek Tambaksari untuk menjalani penyidikan-yang-berbeda/” target=”_blank” rel=”noopener”>proses penyidikan lebih lanjut. Polisi akan mendalami motif MFAKR terlibat dalam aksi tawuran serta kemungkinan adanya jaringan gengster yang lebih luas.

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa aksi tawuran bukan hanya sekadar kenakalan remaja, melainkan ancaman serius bagi generasi muda. Tawuran dapat menyebabkan luka fisik, trauma psikologis, bahkan kematian.

Baca Juga :  Pria Asal Brangkolong Diringkus Satresnarkoba Polres Sumbawa Usai Terima Paket Berisi Ganja

Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari semua pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat, untuk mencegah terjadinya aksi tawuran. Pengawasan orang tua terhadap pergaulan anak-anak mereka, pendidikan karakter di sekolah, serta kegiatan positif di masyarakat dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.