Peristiwa

Tergiur Beli Dum Truck Di Facebook Seorang Guru Honorer Kena Tipu 200JT

×

Tergiur Beli Dum Truck Di Facebook Seorang Guru Honorer Kena Tipu 200JT

Sebarkan artikel ini
Sul Majdi Korban Penipuan 200Jt di Facebook saat ditemui di kediamannya di Kuripan, Lombok Barat/Plbnews/Mohel

Kuripan, Lombok Barat – Seorang guru honorer dari Kuripan Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi korban penipuan dalam transaksi jual beli truk Dam Mitsubishi Canter senilai Rp200 juta. Meski telah melaporkan kasus ini ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda NTB, korban mengaku belum ada titik terang dari pihak berwajib.

Sul Majdi, S.Pd., yang menjadi korban, mengaku awalnya melihat postingan di Facebook oleh akun @Muh Arham pada 5 Maret 2025. Ia kemudian diarahkan berkomunikasi via WhatsApp dengan seseorang bernama Yudi (nomor 0822-2063-2498), yang mengklaim sebagai pemilik truk dengan plat D 9087 SB. Jelasnya Sul Majdi. Minggu, 13 April 2025.

kronologinya, bahwa, Setelah negosiasi, harga disepakati Rp200 juta Tapi akan dicek dulu, dan korban melakukan pengecekan unit di Desa Telagawaru, Labuapi. Di lokasi, ia bertemu dua orang: Lalu Agus Sadikin dan Kamarudin, yang mengaku sebagai anak buah dan mertua Yudi. Padahal mereka penjual Aslinya. Korban bertanya sampai 3x kepada Sadikin terkait kepemilkan Asli kendaraan itu siapa, Tapi dijawab oleh sadikin pemiliknya tetap YUDI. Korban juga sempat bilang takut terkena penipuan online dan meminta Sadikin jujur. Tapi jawaban yg diterima sama, pemiliknya YUDI. katanya Sul Majdi

Setelah diyakinkan akhirnya korban melanjutkan tahap pengecekan. setelah melakukan pengecekan korban akhirnya pulang dan janji akan kembali membawa orang bengkel beberapa hari lagi. tambahnya Sul Majdi

Pada 7 maret Korban meminta Yudi ketemu langsung dan tanda tangan langsung, tapi Yudi bilang tidak bisa karena berada di luar daerah. Nanti ada Bapak saya yang akan tanda tangan, surat2 juga lengkap disana. Kata Yudi.

Pada 8 Maret 2025, korban melakukan pengecekan kedua bersama saksi dan mekanik (orang bengkel). Saat bertemu, Korban menanyakan yang mana Bapak dari Yudi. Sadikin menunjuk kamarudin dan bilang “Sebenarnya dia adalah Bapak Mertua Yudi, nanti dia yg tanda tangan” katanya

Pada saat tahap pembayaran Sadikin dan Kamarudin memintanya menyelesaikan pembayaran terlebih dahulu ke YUDI, baru mau tanda tangan kwitansi. Di depan korban sudah lengkap surat surat seperti BPKB, STNK, KIR, Barcode dan Surat Pelepasan Kendaraan dari PT Lestari Jaya Indonesia, Akhirnya korban melakukan transfer setelah disuruh kedua orang tersebut karena mereka tidak akan mau tanda tangan kwitansi sebelum korban menyelesaikan pembayaran ke YUDI. Setelah transfer, mereka menarik kembali BPKB dengan alasan belum menerima konfirmasi dari Yudi. Tuturnya Sul Majdi