plbnews.web.id – Demensia adalah salah satu kondisi yang menakutkan bagi banyak orang, terutama seiring bertambahnya usia. Penyakit ini dapat mengganggu kemampuan kognitif dan memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Meski tidak ada cara yang dapat menjamin pencegahan sepenuhnya, ada berbagai langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena demensia.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai faktor yang dapat memengaruhi kesehatan otak, serta kebiasaan hidup sehat yang terbukti efektif dalam mencegah perkembangan demensia.
Apa itu Demensia?
Demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gejala yang terkait dengan penurunan kemampuan otak, seperti kehilangan memori, kebingungan, dan kesulitan berpikir atau mengambil keputusan.
Penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum, tetapi ada banyak jenis lainnya, termasuk demensia vaskular, demensia frontotemporal, dan demensia dengan Lewy bodies.
Demensia dapat berkembang secara perlahan dan progresif, sering kali dimulai dengan masalah memori ringan yang meningkat seiring waktu, memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Meskipun beberapa faktor risiko, seperti usia, tidak dapat dihindari, banyak peneliti telah menemukan bahwa perubahan gaya hidup dan kebiasaan sehat dapat memainkan peran besar dalam mencegah atau memperlambat kemajuan kondisi ini.
Faktor Risiko Demensia yang Tidak Dapat Diubah
Sebelum kita membahas cara mengurangi risiko demensia, penting untuk memahami faktor-faktor risiko yang tidak dapat diubah, di antaranya:
- Usia: Usia lanjut adalah faktor risiko utama. Risiko demensia meningkat setelah usia 65 tahun, dan semakin besar kemungkinannya setelah usia 80 tahun.
- Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang menderita demensia, risiko Anda mungkin lebih tinggi. Genetik dapat memainkan peran dalam pengembangan penyakit ini.
- Jenis Kelamin: Wanita lebih cenderung terkena demensia dibandingkan pria, meskipun penyebab pastinya masih dalam penelitian.
Faktor Risiko yang Dapat Dikelola
Meskipun faktor-faktor di atas tidak dapat diubah, ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena demensia. Berikut adalah beberapa kebiasaan dan langkah yang terbukti efektif:
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Kesehatan jantung yang baik berhubungan langsung dengan kesehatan otak. Penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi semuanya dapat meningkatkan risiko demensia. Oleh karena itu, menjaga jantung tetap sehat adalah langkah pertama yang penting untuk mencegah demensia.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan mengurangi faktor risiko penyakit jantung. Cobalah berolahraga setidaknya 150 menit per minggu dengan aktivitas seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau berenang.
- Diet Sehat: Makanan yang sehat untuk jantung juga bermanfaat bagi otak. Fokus pada konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan berlemak (seperti salmon), kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
- Kontrol Tekanan Darah dan Kolesterol: Memantau dan mengontrol tekanan darah serta kadar kolesterol adalah langkah penting. Jika Anda memiliki hipertensi atau kolesterol tinggi, bicarakan dengan dokter Anda mengenai cara pengelolaannya.
2. Mengelola Stres dan Kesehatan Mental
Kesehatan mental yang buruk dapat meningkatkan risiko demensia. Stres kronis, depresi, dan kecemasan telah dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan mental.
- Teknik Relaksasi: Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres. Penelitian menunjukkan bahwa meditasi dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan mengurangi gejala kecemasan dan depresi.
- Aktivitas Sosial: Menjaga hubungan sosial yang sehat dan aktif sangat penting untuk kesehatan otak. Berinteraksi dengan teman, keluarga, atau bergabung dengan komunitas dapat merangsang otak dan mengurangi risiko kesepian, yang sering kali terkait dengan demensia.
- Tidur yang Cukup: Tidur yang berkualitas juga berperan besar dalam kesehatan otak. Tidur yang tidak cukup atau gangguan tidur seperti sleep apnea dapat memengaruhi kemampuan otak untuk memproses informasi dan mempercepat penurunan kognitif.
3. Menjaga Berat Badan Sehat
Obesitas pada usia dewasa telah dihubungkan dengan peningkatan risiko demensia di kemudian hari. Berat badan yang sehat dan stabil dapat membantu melindungi otak.
- Diet Seimbang: Menghindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh, serta memilih makanan dengan indeks glikemik rendah dapat membantu mengelola berat badan dan mencegah kondisi seperti diabetes tipe 2 yang berisiko terhadap demensia.
- Aktivitas Fisik: Seperti yang disebutkan sebelumnya, olahraga adalah kunci untuk menjaga berat badan tetap sehat. Berbagai studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang rutin dapat meningkatkan daya ingat dan memperlambat penurunan kognitif.
4. Latihan Otak dan Pembelajaran Sepanjang Hayat
Otak juga perlu “berolahraga.” Aktivitas yang merangsang otak seperti membaca, belajar bahasa baru, atau memecahkan teka-teki dapat membantu menjaga fungsi kognitif.
- Belajar Terus-Menerus: Mengambil kursus atau belajar keterampilan baru dapat meningkatkan koneksi saraf di otak dan melindunginya dari penurunan kognitif.
- Permainan Otak: Teka-teki silang, sudoku, atau permainan yang melibatkan strategi dapat merangsang otak dan membantu meningkatkan daya ingat serta keterampilan pemecahan masalah.
5. Tidak Merokok dan Membatasi Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak kesehatan otak dan meningkatkan risiko demensia. Merokok menyebabkan penurunan aliran darah ke otak dan mempercepat kerusakan pembuluh darah, sementara alkohol dalam jumlah besar dapat merusak sel-sel otak.
- Berhenti Merokok: Berhenti merokok adalah salah satu langkah terbaik yang dapat Anda ambil untuk meningkatkan kesehatan otak. Berbagai studi menunjukkan bahwa merokok berhubungan langsung dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer dan demensia vaskular.
- Batasi Alkohol: Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat memengaruhi memori dan fungsi kognitif. Menjaga konsumsi alkohol dalam batas moderat atau berhenti sepenuhnya dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan otak Anda.
6. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat penting untuk mendeteksi masalah kesehatan yang dapat memengaruhi fungsi otak. Pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah sangat penting untuk mencegah kondisi yang dapat meningkatkan risiko demensia.
Perawatan Otak Dimulai dari Gaya Hidup Sehat
Mengurangi risiko terkena demensia memang tidak bisa dilakukan dalam semalam, tetapi dengan perubahan gaya hidup yang sehat dan kebiasaan yang baik, Anda dapat meningkatkan kualitas hidup dan menjaga kesehatan otak lebih lama.