plbnews.web.id – Membesarkan anak laki-laki dengan kasih sayang dan perhatian yang cukup adalah aspek penting dalam perkembangan psikologis mereka.
Sayangnya, dalam banyak kasus, hubungan antara ayah dan anak laki-laki tidak selalu mendapatkan perhatian yang memadai.
Ketidakhadiran atau kurangnya keterlibatan emosional dari seorang ayah dapat meninggalkan dampak mendalam pada kehidupan anak, terutama dalam membentuk kepribadian dan perilakunya.
Psikolog menyoroti sejumlah tanda yang menunjukkan bahwa seorang anak laki-laki mungkin sedang mengalami kekurangan kasih sayang dari ayahnya.
Artikel ini akan membahas tanda-tanda anak laki-laki yang kurang mendapatkan perhatian ayah, dampaknya pada psikologi anak, dan solusi untuk memperbaiki hubungan ini agar tumbuh kembang anak lebih optimal.
1. Kurangnya Kepercayaan Diri
Salah satu tanda yang paling jelas dari anak laki-laki yang kekurangan kasih sayang ayah adalah rendahnya kepercayaan diri.
Ayah biasanya menjadi sosok yang memberikan dorongan bagi anak untuk menghadapi tantangan dunia luar.
Saat anak tidak mendapatkan dukungan emosional yang cukup dari ayahnya, mereka cenderung meragukan kemampuan diri sendiri.
Menurut psikolog, kepercayaan diri anak dipengaruhi oleh penghargaan yang diberikan oleh orang tua, termasuk ayah.
Ketika anak tidak merasa didukung atau diapresiasi, mereka mungkin merasa kurang mampu, tidak berharga, atau bahkan merasa gagal.
Hal ini bisa terlihat pada perilaku anak yang cenderung menarik diri atau takut mencoba hal-hal baru karena takut gagal.
2. Kesulitan Mengatur Emosi
Anak laki-laki yang tidak mendapatkan bimbingan emosional dari ayah cenderung mengalami kesulitan dalam mengelola emosi mereka. Sosok ayah sering kali memberikan contoh tentang bagaimana cara menghadapi emosi seperti kemarahan, kesedihan, atau frustrasi.
Jika anak tidak melihat bagaimana ayahnya mengelola emosi dengan sehat, ia mungkin tumbuh dengan kemampuan pengendalian emosi yang kurang matang.
Psikolog menunjukkan bahwa anak laki-laki yang kekurangan kasih sayang ayah sering kali menunjukkan perilaku agresif, mudah marah, atau sebaliknya—terlalu menekan emosinya. Ini terjadi karena mereka tidak memiliki role model yang cukup kuat untuk menghadapi dan mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat.
Akibatnya, mereka dapat menjadi rentan terhadap stres, kecemasan, dan perasaan tidak aman.
3. Masalah dalam Hubungan Sosial
Ketidakadaan figur ayah yang hadir dan penuh kasih sayang juga dapat memengaruhi cara anak berinteraksi dengan orang lain.