Psikolog menyoroti bahwa anak yang kurang kasih sayang ayah lebih rentan terpengaruh pada lingkungan negatif, karena mereka merasa tidak ada sosok yang peduli dan mengawasi.
Penyimpangan perilaku ini sering kali muncul sebagai bentuk ekspresi dari kekecewaan, kemarahan, atau kebutuhan akan perhatian yang tidak terpenuhi di rumah.
7. Mengalami Gangguan Identitas Maskulinitas
Figur ayah memiliki peran penting dalam membentuk identitas maskulinitas anak laki-laki. Ayah adalah contoh langsung bagi anak untuk memahami peran dan tanggung jawab laki-laki dalam kehidupan.
Ketika seorang anak tidak mendapatkan arahan ini, mereka mungkin tumbuh dengan kebingungan tentang apa artinya menjadi laki-laki atau bahkan merasa kurang maskulin.
Kekurangan bimbingan dari ayah bisa mengakibatkan anak menjadi lebih bingung dalam menentukan perannya dalam keluarga dan masyarakat.
Hal ini bisa berdampak pada cara anak laki-laki memandang diri sendiri dan berhubungan dengan orang lain di masa dewasa.
8. Kecenderungan untuk Menghindari Tantangan
Anak laki-laki yang tidak mendapatkan dukungan dari ayah cenderung memiliki kecenderungan untuk menghindari tantangan atau mengambil risiko.
Mereka mungkin takut untuk gagal atau bahkan mencoba sesuatu yang baru, karena tidak ada figur yang memberikan dorongan atau kepercayaan diri.
Ayah biasanya berperan dalam membentuk keberanian dan kemampuan anak untuk menghadapi risiko.
Psikolog menunjukkan bahwa ketidakhadiran figur ayah bisa membuat anak merasa tidak memiliki fondasi yang kuat untuk menghadapi hidup. Ketika mereka menemui kesulitan atau tantangan, anak-anak ini cenderung mudah menyerah atau merasa tidak mampu.
Solusi untuk Meningkatkan Hubungan Ayah dan Anak Laki-Laki
Mengetahui dampak negatif dari kurangnya kasih sayang ayah pada anak laki-laki, penting bagi para ayah untuk lebih terlibat dalam kehidupan anaknya. Berikut adalah beberapa solusi yang bisa membantu memperbaiki dan meningkatkan hubungan antara ayah dan anak laki-laki:
- Waktu Berkualitas: Ayah sebaiknya meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama anak, seperti bermain, berolahraga, atau sekadar berbicara. Kegiatan ini akan membangun ikatan emosional yang kuat antara ayah dan anak.
- Keterbukaan dalam Komunikasi: Ayah harus mendorong anaknya untuk berbicara tentang perasaan atau masalah yang mereka hadapi. Pendekatan yang komunikatif akan membuat anak merasa didengarkan dan dihargai.
- Memberikan Contoh yang Positif: Ayah bisa menjadi teladan yang baik bagi anak dalam menghadapi tantangan dan mengelola emosi. Anak akan mencontoh perilaku ayahnya, sehingga ayah harus memberikan contoh yang baik.
- Pujian dan Dukungan: Ayah sebaiknya sering memberikan pujian dan dukungan ketika anak meraih sesuatu. Hal ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri anak dan membuatnya merasa dihargai.
Hubungan ayah dan anak laki-laki memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk kepribadian, kepercayaan diri, dan kesehatan mental anak.