Mengabaikan atau menutupi perasaan ini justru dapat memperburuk kondisi mental seseorang. Jika seseorang dipaksa untuk terus-menerus berpikir positif tanpa ada ruang untuk merasakan dan memproses perasaan negatif, ini dapat menyebabkan stres yang lebih tinggi, burnout, atau depresi.
2. Meningkatkan Perasaan Isolasi
Toxic positivity sering kali membuat orang merasa bahwa mereka tidak diperbolehkan untuk merasa kesulitan atau lelah. Hal ini dapat menciptakan perasaan isolasi, di mana karyawan merasa bahwa mereka satu-satunya yang mengalami kesulitan, sementara rekan kerja atau atasan mereka tampak selalu bahagia dan optimis.
Ketidakmampuan untuk berbagi pengalaman emosional yang jujur dapat memperburuk rasa kesepian di tempat kerja.
3. Mengabaikan Solusi Nyata
Ketika seseorang diminta untuk “tetap positif” tanpa melihat akar masalah yang dihadapi, solusi nyata untuk masalah tersebut bisa terabaikan. Misalnya, jika seorang karyawan mengalami beban kerja yang berlebihan dan mereka hanya diberi nasihat untuk berpikir positif, maka masalah beban kerja tersebut tidak akan terselesaikan.
Sebaliknya, ketika perusahaan atau tim merespon masalah dengan pendekatan yang lebih realistis dan empatik, mereka dapat mencari solusi yang lebih efektif, baik dalam hal manajemen tugas atau dukungan emosional.
4. Mengurangi Kepercayaan pada Kepemimpinan
Di lingkungan kerja, toxic positivity juga dapat merusak hubungan antara karyawan dan manajemen. Jika atasan terlalu sering mendorong untuk berpikir positif tanpa mempertimbangkan tantangan nyata yang dihadapi karyawan, hal ini bisa mengurangi rasa kepercayaan karyawan terhadap kepemimpinan.
Karyawan mungkin merasa bahwa mereka tidak didengar atau dipahami, yang dapat berdampak buruk pada moral dan produktivitas tim.
Dampak Toxic Positivity pada Kesehatan Mental Karyawan
Dampak toxic positivity terhadap kesehatan mental karyawan sangat signifikan. Beberapa dampak yang dapat timbul adalah sebagai berikut:
1. Burnout
Burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional yang terjadi akibat stres kronis. Toxic positivity yang memaksa karyawan untuk terus berpikir positif meskipun mereka merasa lelah atau tertekan dapat memperburuk kondisi burnout.
Bukannya mendapatkan dukungan yang dibutuhkan, karyawan justru merasa tertekan untuk tetap tampil kuat dan tidak mengakui keterbatasan mereka.
2. Kecemasan dan Depresi
Memaksa seseorang untuk selalu berpikir positif bisa menyebabkan perasaan cemas karena mereka merasa tertekan untuk selalu terlihat baik-baik saja.