Hormon oksitosin dan endorfin yang dihasilkan saat jatuh cinta juga berperan dalam memperkuat imunitas tubuh. Saat seseorang merasa dicintai dan didukung, tubuhnya memproduksi sel-sel imun yang lebih kuat dalam melawan virus dan bakteri.
Dengan begitu, risiko terserang penyakit seperti flu, pilek, dan infeksi lainnya juga berkurang. Ini menjadi salah satu alasan mengapa cinta memiliki kaitan erat dengan kesehatan fisik.
4. Menjaga Kesehatan Jantung
Cinta juga berpengaruh positif terhadap kesehatan jantung. Rasa cinta yang mendalam dapat membantu menstabilkan detak jantung, menurunkan tekanan darah, dan menjaga kesehatan pembuluh darah.
Penelitian dari Universitas Harvard menemukan bahwa orang yang menikah atau memiliki hubungan romantis yang sehat memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang lajang.
Saat jatuh cinta, hormon oksitosin membantu menenangkan sistem saraf simpatik, yang bertanggung jawab atas respons “fight or flight” tubuh.
Dengan sistem saraf yang lebih tenang, jantung juga bekerja lebih optimal dan tidak terbebani oleh stres atau tekanan. Hasilnya, kesehatan jantung tetap terjaga dan risiko terkena penyakit jantung pun menurun.
5. Meningkatkan Kualitas Tidur
Bagi banyak orang, tidur berkualitas adalah hal yang sulit diperoleh, terutama jika mereka tengah menghadapi tekanan atau kecemasan.
Jatuh cinta dapat membantu mengatasi masalah ini. Saat seseorang merasa dicintai dan dihargai, tubuhnya memproduksi hormon endorfin yang membuat suasana hati lebih stabil, sehingga membantu mengurangi gangguan tidur seperti insomnia.
Hubungan yang baik dan perasaan aman dengan pasangan juga berkontribusi pada kualitas tidur yang lebih baik.
Ketika tidur berkualitas tercapai, tubuh dapat menjalani proses regenerasi dan pemulihan sel-sel tubuh, yang akhirnya berkontribusi pada kesehatan kulit dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
6. Menurunkan Risiko Depresi
Salah satu manfaat psikologis dari jatuh cinta adalah kemampuannya dalam menurunkan risiko depresi. Menjalani hubungan yang sehat memberikan dukungan emosional yang kuat, membantu seseorang merasa lebih bahagia, dan meminimalisir perasaan kesepian.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Social Psychology Review, orang yang memiliki ikatan romantis yang erat cenderung memiliki tingkat depresi yang lebih rendah.
Dukungan sosial yang diberikan oleh pasangan dapat menjadi benteng yang kuat melawan perasaan sedih atau tertekan.
Hormon oksitosin, serotonin, dan dopamin yang dilepaskan saat jatuh cinta juga berperan dalam meningkatkan suasana hati dan memberikan perasaan puas.