Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pengobatan untuk penyakit lain seperti tuberculosis (TB), PPOK, asma, dan kanker paru.
Upaya Pemerintah dalam Penanggulangan
Menghadapi ancaman yang begitu besar, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan angka kematian dan mengurangi insiden pneumonia pada anak-anak.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Indonesia juga mendukung pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu memastikan kehidupan sehat dan kesejahteraan untuk semua usia.
Dante mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan penurunan angka kematian balita akibat pneumonia hingga 70 persen secara nasional.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat layanan kesehatan primer, meningkatkan kualitas vaksinasi, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan yang sehat.
Pencegahan Melalui Vaksinasi dan Gizi yang Baik
Untuk mencegah terjadinya pneumonia pada anak-anak, pemerintah mendorong pencegahan melalui vaksinasi yang tepat. Selain itu, menjaga lingkungan yang sehat dan memberikan asupan gizi yang baik bagi anak-anak menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh mereka.
“Memberikan ASI eksklusif dan memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup adalah langkah penting dalam mendukung tumbuh kembang mereka dan mencegah infeksi,” tambah Dante.
Waspadai, Lindungi Anak-anak Kita
Hari Pneumonia Sedunia yang diperingati setiap 12 November bukan hanya menjadi momen refleksi, tetapi juga panggilan untuk bertindak bersama dalam melindungi anak-anak dari penyakit ini.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, baik itu melalui vaksinasi, perbaikan gizi, dan pengendalian faktor risiko seperti merokok, diharapkan angka kematian akibat penyakit ini pada balita dapat berkurang secara signifikan.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor kesehatan, Indonesia diharapkan dapat menanggulangi ancaman pneumonia dan memberikan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak Indonesia.