Binkam

Polri dan Desa Bersatu, Arahkan Ketahanan Pangan untuk Indonesia Emas 2045

×

Polri dan Desa Bersatu, Arahkan Ketahanan Pangan untuk Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini
Asistensi Kepala Desa, Lombok Barat Gaspol Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Lombok Barat, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) melalui Polres Lombok Barat menggelar kegiatan asistensi bersama kepala desa se-Kabupaten Lombok Barat, di Wilayah Hukum Polres Lombok Barat, dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

Acara bertajuk “Bersama Kita Mampu Memenuhi Ketahanan Pangan Nasional” ini berlangsung di Aula Pemda Lombok Barat, Kamis pagi (21/11).

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Kabag PSI RO SDM Polda NTB AKBP Nanang Wahyudi, S.PSi, Waka Polres Lombok Barat KOMPOL Andhika Wibisana G.W., S.E., M.Si, serta Kadis Pertanian Lombok Barat Damayanti Widyaningrum, SP., M.Si.

Tidak ketinggalan, para kepala desa, Bhabinkamtibmas, dan pejabat dari sektor kelautan dan perikanan turut ambil bagian.

Komitmen Bersama untuk Ketahanan Pangan

Dalam sambutannya, Waka Polres Lombok Barat, KOMPOL Andhika Wibisana, menegaskan pentingnya sinergi semua pihak dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

Baca Juga :  Kapolres Lombok Utara Berikan Sarapan Gratis kepada 135 Santri Ponpes Nurul Hidayah

Ia menyebutkan bahwa 17 program prioritas Polri, termasuk pembangunan lumbung pangan nasional, daerah, dan desa, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

“Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia dengan semangat kebersamaan dan rasa tanggung jawab. Ini adalah langkah konkret mendukung program kerja 100 hari Presiden,” ujar KOMPOL Andhika.

Ia juga menyoroti pentingnya fokus pada makanan bergizi, kesehatan, pendidikan, dan pemanfaatan sumber daya manusia untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Program Swasembada Pangan Nasional

Kabag PSI RO SDM Polda NTB, AKBP Nanang Wahyudi, menyampaikan bahwa program swasembada pangan nasional akan diluncurkan secara resmi oleh Kapolri, Panglima TNI, dan Menteri Pertanian RI di Sidoarjo pada akhir bulan ini.

Baca Juga :  Cegah Kenaikan Harga, Bapanas Tunjuk Daerah Tertentu untuk Penyaluran Beras SPHP

Program ini dirancang untuk berlangsung selama lima tahun dan mengandalkan pemanfaatan lahan di setiap wilayah.

“Langkah awal adalah memastikan lahan di setiap daerah digarap secara optimal. Target kita adalah lahan-lahan tersebut sudah mulai ditanami pada akhir November ini,” jelas AKBP Nanang.

Strategi dari Dinas Pertanian

Kadis Pertanian Lombok Barat, Damayanti Widyaningrum, menambahkan bahwa isu strategis seperti pola pangan yang belum beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA), alih fungsi lahan, serta kurangnya sarana produksi dan SDM menjadi tantangan utama dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Kami terus berupaya membenahi isu-isu ini melalui berbagai program strategis, salah satunya adalah edukasi kepada masyarakat mengenai pola pangan sehat dan aman,” ujar Damayanti.

Dukungan dari Sektor Kelautan dan Perikanan

Tidak hanya dari sektor pertanian, Kabid Kelautan dan Perikanan Lombok Barat juga memaparkan program-program yang mendukung ketahanan pangan.

Baca Juga :  Dukung Ketahanan Pangan, Polres Lombok Utara Gelar Pembekalan Bhabinkamtibmas

Beberapa di antaranya meliputi pengelolaan perikanan tangkap, budidaya perikanan, serta pemasaran hasil perikanan.

“Kami percaya sektor perikanan memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan pengelolaan yang baik, sektor ini dapat menjadi tulang punggung perekonomian dan ketahanan pangan masyarakat,” tuturnya.

Semangat Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta, terutama kepala desa, aktif menyampaikan pandangan dan kendala di lapangan. Peserta sepakat bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci utama dalam mencapai swasembada pangan.

Dengan dukungan penuh dari Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat, program ketahanan pangan di Kabupaten Lombok Barat diharapkan menjadi model sukses yang dapat diterapkan di daerah lain di Indonesia.