Misi pertama adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
Kedua, memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara, serta mendorong kemandirian bangsa dalam berbagai sektor, termasuk pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Misi ketiga adalah meningkatkan kualitas lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, serta mengembangkan industri kreatif dan infrastruktur.
Selanjutnya, pembangunan sumber daya manusia (SDM), termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan gender, menjadi prioritas.
Misi kelima berfokus pada penguatan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, sementara misi keenam adalah membangun dari desa dan memperkuat pemerataan ekonomi.
Reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta pemberantasan korupsi, menjadi bagian dari misi ketujuh.
Terakhir, misi kedelapan adalah memperkuat keharmonisan antara manusia, alam, dan budaya, dengan meningkatkan toleransi antar umat beragama demi tercapainya masyarakat yang adil dan makmur.
Harapan dari Generasi Muda
Ikhsan Hadi, seorang mahasiswa Universitas Mataram, menekankan pentingnya komitmen pemerintah NTB untuk mengimplementasikan program Asta Cita dengan menyentuh langsung masyarakat, terutama yang berada di lapisan bawah.
Menurutnya, pemuda NTB menginginkan lebih dari sekadar visi dan misi yang tertulis. “Pemerintah harus lebih sering mendengar apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan pemuda, serta memastikan bahwa program-program tersebut benar-benar dapat dirasakan manfaatnya di tingkat bawah,” ujar Ikhsan.
Dengan adanya dukungan dan partisipasi aktif dari generasi muda, diharapkan visi Asta Cita yang digagas oleh Prabowo-Gibran dapat terwujud, menciptakan Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan siap menghadapi tantangan global pada tahun 2045.