Anak-anak usia prasekolah, yang umumnya berusia antara 3 hingga 5 tahun, sedang berada dalam fase perkembangan yang sangat penting. Di usia ini, mereka mulai belajar mengenali emosi mereka sendiri, mengelola perasaan, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Namun, ada kalanya anak-anak ini menunjukkan kesulitan yang lebih besar dalam mengelola emosi mereka, seperti ledakan amarah atau tantrum yang tidak terkendali.
Salah satu penyebab yang sering kali terkait dengan perilaku ini adalah ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), atau gangguan defisit perhatian dan hiperaktivitas.
Apa Itu ADHD?
ADHD adalah kondisi neurologis yang memengaruhi cara otak bekerja, mengarah pada kesulitan dalam perhatian, kontrol impuls, dan kemampuan untuk mengatur perilaku.
Pada anak-anak usia prasekolah, gejalanya sering kali terlihat melalui perilaku yang impulsif, hiperaktif, dan sulit fokus. Meskipun ADHD dapat terdiagnosis lebih jelas pada usia yang lebih tua, tanda-tanda awalnya sering kali sudah terlihat pada usia dini.
Hubungan Antara ADHD dan Kesulitan Emosional
Salah satu tanda umum ADHD pada anak usia prasekolah adalah kesulitan dalam mengelola emosi, yang sering kali tercermin dalam ledakan amarah atau tantrum yang intens. Anak-anak ini mungkin merasa frustrasi atau kecewa dengan situasi yang mereka hadapi, namun mereka belum memiliki keterampilan untuk mengungkapkan atau mengatasi perasaan mereka dengan cara yang sehat.
Tantrum atau ledakan emosi bisa muncul ketika anak merasa tidak bisa mengendalikan situasi atau ketika lingkungan mereka tidak mendukung kebutuhan mereka akan struktur dan rutinitas.
Selain itu, anak dengan ADHD cenderung lebih mudah teralihkan perhatiannya. Ketika mereka tidak dapat fokus pada tugas atau aktivitas yang diberikan, mereka bisa merasa cemas atau marah, yang kemudian mengarah pada reaksi emosional yang kuat. Menghadapi hal ini, orang tua dan pengasuh sering kali merasa kesulitan dalam mencari cara yang tepat untuk menenangkan anak.
Tanda-Tanda Anak dengan ADHD yang Perlu Diperhatikan
Untuk mengetahui apakah tantrum dan kesulitan emosional yang terjadi pada anak prasekolah berkaitan dengan ADHD, ada beberapa tanda yang dapat menjadi petunjuk:
- Kesulitan Fokus
Anak-anak dengan ADHD sering kali kesulitan untuk menyelesaikan tugas atau mengikuti instruksi, bahkan dalam kegiatan yang sederhana. Mereka mungkin tampak sangat mudah teralihkan oleh hal-hal di sekitar mereka. - Hiperaktif
Perilaku hiperaktif seperti melompat-lompat, berlarian tanpa henti, atau tidak bisa diam dalam waktu lama adalah tanda yang umum pada anak-anak dengan ADHD. Hiperaktivitas ini sering kali membuat anak tampak cemas atau gelisah. - Impulsif dan Tidak Bisa Menunggu Giliran
Anak-anak dengan ADHD sering kali bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya. Mereka cenderung tidak sabar dan sering kali melompat pada suatu aktivitas tanpa menunggu giliran atau memperhatikan aturan. - Kesulitan Mengelola Emosi
Salah satu gejala ADHD yang kurang terlihat adalah kesulitan dalam mengelola perasaan. Anak-anak dengan ADHD cenderung mengalami ledakan amarah, menangis tanpa alasan yang jelas, atau merasa sangat frustrasi ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Mengapa Anak dengan ADHD Mengalami Tantrum Lebih Sering?