AS sendiri telah mengembangkan dan menguji berbagai sistem satelit tambahan yang lebih aman dan tahan terhadap gangguan. Ini termasuk satelit yang dilengkapi dengan teknologi enkripsi lebih kuat dan sinyal yang lebih sulit untuk diblokir atau dipalsukan.
Selain itu, ada rencana untuk menggabungkan teknologi satelit dengan sistem navigasi lainnya, seperti yang berbasis di darat atau udara, untuk menciptakan jaringan navigasi yang lebih kompleks dan aman.
2. Teknologi Jaringan Terrestrial dan Airborne
Selain penguatan sistem satelit, militer AS juga tengah mengeksplorasi penggunaan teknologi berbasis darat (terrestrial) dan udara (airborne) untuk menggantikan peran GPS. Sistem ini menggunakan jaringan stasiun darat dan sensor yang dapat membantu mengidentifikasi lokasi dengan akurasi tinggi tanpa bergantung pada satelit.
Salah satu contoh yang menjanjikan adalah penggunaan teknologi radiofrekuensi dan sensor canggih yang dipasang di berbagai platform, seperti pesawat terbang dan drone.
Teknologi ini dapat mengirimkan data posisi dengan akurat tanpa bergantung pada GPS. Dengan adanya sistem cadangan ini, militer AS bisa terus beroperasi bahkan jika GPS terganggu.
3. Integrasi AI dan Pembelajaran Mesin (Machine Learning)
Selain itu, integrasi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML) juga menjadi salah satu kunci solusi masa depan. Sistem berbasis AI dapat secara otomatis mendeteksi gangguan atau manipulasi sinyal GPS dan segera beralih ke metode alternatif untuk menentukan lokasi dan orientasi.
AI juga memungkinkan peningkatan akurasi dalam pemetaan dan navigasi, dengan mempertimbangkan berbagai faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi sinyal GPS. Sebagai contoh, teknologi AI dapat memprediksi kemungkinan gangguan pada sinyal dan menyesuaikan rute navigasi sesuai dengan kondisi real-time yang terdeteksi.
4. Peningkatan Keamanan Kriptografi untuk GPS
Salah satu pendekatan yang banyak dibicarakan adalah peningkatan tingkat keamanan pada sistem GPS itu sendiri. Ini melibatkan pengembangan teknologi kriptografi yang lebih kuat untuk memastikan bahwa sinyal GPS yang diterima tidak dapat dibajak atau dipalsukan.
Penerapan kriptografi akan memungkinkan perangkat penerima GPS untuk memverifikasi keaslian sinyal yang diterima, sehingga mengurangi risiko gangguan dan spoofing. Keamanan tambahan ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan sistem GPS terhadap serangan dari pihak luar.