plbnews.web.id – Hubungan asmara merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan. Banyak orang berusaha untuk menemukan pasangan yang bisa mendukung, memahami, dan tumbuh bersama.
Namun, terkadang dalam hubungan, kita terjebak dalam kebiasaan atau perilaku tertentu yang terasa normal, meskipun sebenarnya bisa merusak kesehatan mental dan emosional kita. Inilah yang disebut sebagai hubungan toxic.
Perilaku toxic dalam hubungan seringkali sulit untuk dikenali, terutama karena masyarakat umum atau budaya kita sering memandangnya sebagai hal yang wajar.
Akibatnya, banyak pasangan yang tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya terperangkap dalam dinamika hubungan yang merugikan. Padahal, mengenali tanda-tanda hubungan toxic sejak dini sangat penting agar bisa segera mengambil langkah untuk mengubahnya.
Berikut ini adalah beberapa perilaku dalam hubungan yang sering dianggap normal, padahal sebenarnya toxic.
1. Mengontrol Pasangan: Antara Cinta dan Penguasaan
Salah satu perilaku yang sering dianggap normal adalah mengontrol pasangan, baik dalam hal keputusan pribadi, keuangan, hingga pergaulan. “Aku hanya ingin yang terbaik untuk kamu” atau “Aku melakukan ini karena aku peduli” adalah alasan yang sering muncul dalam konteks ini.
Namun, bila perilaku ini terus berlanjut, lama-lama akan membuat salah satu pihak merasa terperangkap.
Mengontrol pasangan bukanlah tanda cinta, melainkan penguasaan. Dalam hubungan sehat, pasangan harus saling menghormati kebebasan satu sama lain untuk mengambil keputusan pribadi.
Ketika seseorang merasa selalu diawasi atau dipaksa untuk mengikuti kehendak pasangannya, rasa percaya diri dan kebahagiaan bisa terganggu. Ini bisa menyebabkan kecemasan dan ketegangan yang semakin memburuk.
2. Gaslighting: Meragukan Kenyataan
Gaslighting adalah salah satu bentuk manipulasi psikologis yang sangat berbahaya dalam hubungan. Biasanya, ini dimulai dengan pasangan yang terus-menerus meragukan ingatan, perasaan, atau pendapat kita. Mereka mungkin akan mengatakan, “Kamu hanya terlalu sensitif” atau “Itu tidak pernah terjadi.”
Seiring waktu, perilaku ini bisa membuat kita merasa bingung dan meragukan diri sendiri.
Walaupun gaslighting sering dianggap sebagai bagian dari debat atau perbedaan pendapat dalam hubungan, kenyataannya ini adalah salah satu bentuk penyalahgunaan emosional yang serius. Dalam hubungan yang sehat, perasaan dan pengalaman setiap individu harus dihargai.
Gaslighting membuat korban merasa tidak berdaya dan kebingungannya semakin mendalam, memengaruhi harga diri mereka.
3. Keterikatan Berlebihan (Codependency)
Codependency terjadi ketika seseorang merasa sangat tergantung pada pasangannya untuk kebahagiaan dan kesejahteraan emosionalnya.