Mengorbankan kebahagiaan, waktu, atau impian pribadi untuk memenuhi keinginan pasangan tanpa mendapatkan imbalan atau pengertian yang setimpal, bisa membuat seseorang merasa tidak dihargai dan terbebani.
Hubungan yang sehat harus didasarkan pada saling memberi dan menerima. Tidak ada satu pihak yang harus terus-menerus mengorbankan segalanya demi pasangannya.
Ketika seseorang merasa bahwa dirinya selalu mengalah atau mengorbankan kebutuhan pribadi untuk pasangan, ini bisa menjadi tanda hubungan yang tidak seimbang dan toxic.
7. Memainkan Perasaan: Manipulasi Emosional
Manipulasi emosional adalah salah satu perilaku toxic yang sering kali sulit dikenali. Dalam hubungan, kadang-kadang seseorang akan memainkan perasaan pasangannya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, baik itu perhatian, pengertian, atau bahkan barang-barang materi.
Misalnya, seorang pasangan mungkin berkata, “Kalau kamu benar-benar mencintaiku, kamu akan melakukan ini untukku,” yang sebenarnya adalah bentuk manipulasi.
Perilaku ini bisa membuat pasangan merasa bersalah, bahkan ketika mereka tidak melakukan kesalahan apapun. Manipulasi emosional dapat merusak rasa percaya diri dan membuat seseorang merasa tidak pernah cukup baik, meskipun mereka sudah berusaha keras untuk menyenangkan pasangannya.
8. Menghindari Komitmen: Ketidakpastian yang Menyiksa
Hubungan yang sehat memerlukan komitmen dari kedua belah pihak. Namun, ada kalanya seseorang merasa terjebak dalam hubungan tanpa kejelasan. Pasangan yang menghindari pembicaraan tentang masa depan atau berjanji untuk melakukan sesuatu tanpa pernah menepatinya, bisa membuat orang lain merasa bingung dan terluka.
Perilaku ini sering disalahartikan sebagai bagian dari proses menuju hubungan yang lebih serius, padahal ini adalah bentuk penghindaran yang bisa merusak.
Menghindari komitmen bukanlah perilaku yang normal dalam hubungan. Kejelasan dan keterbukaan tentang tujuan dan harapan dalam hubungan sangat penting untuk menciptakan rasa aman dan saling menghargai.
Ketidakpastian dalam hubungan sering kali menyebabkan perasaan tidak dihargai dan kecewa.
Kesimpulan: Kenali Tanda-Tanda Toxic dalam Hubungan
Dalam hubungan asmara, ada banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk menjaga keseimbangan emosional dan mental. Perilaku yang sering dianggap normal, seperti mengontrol pasangan, gaslighting, atau keterikatan berlebihan, sebenarnya bisa berpotensi menjadi toxic.
Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada terhadap tanda-tanda hubungan yang tidak sehat dan berbicara secara terbuka dengan pasangan ketika ada yang dirasa salah.