Kecemasan ini bisa membuat seseorang merasa terjebak dalam lingkaran setan: semakin menunda pekerjaan, semakin besar rasa cemas yang dirasakan, dan semakin sulit untuk memulai pekerjaan tersebut.
2. Stres Kronis
Ketika pekerjaan menumpuk, seseorang akan merasa tertekan dan tertekan. Ini bisa menyebabkan stres kronis yang berkepanjangan. Stres ini dapat memengaruhi kualitas tidur, mengurangi konsentrasi, dan bahkan memengaruhi kesehatan fisik seperti peningkatan tekanan darah atau gangguan pencernaan.
Stres yang diakibatkan oleh prokrastinasi dapat memperburuk kualitas hidup seseorang, mengurangi produktivitas, dan bahkan membuat mereka merasa tidak berdaya atau tidak mampu menyelesaikan apa pun.
3. Penurunan Rasa Percaya Diri
Bagi sebagian orang, kebiasaan menunda-nunda bisa menyebabkan penurunan rasa percaya diri. Ketika seseorang sering gagal memenuhi tenggat waktu atau merasa tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik, mereka bisa merasa kecewa dengan diri mereka sendiri.
Penurunan rasa percaya diri ini dapat menyebabkan masalah lebih lanjut, seperti perasaan tidak berharga atau bahkan depresi. Semakin sering seseorang menunda pekerjaan, semakin kecil pula keyakinan mereka terhadap kemampuan diri sendiri.
4. Perasaan Bersalah dan Penyesalan
Prokrastinasi sering kali disertai dengan perasaan bersalah. Setelah menunda pekerjaan, kita sering merasa menyesal karena tidak memulai lebih awal, yang kemudian memperburuk perasaan negatif terhadap diri sendiri. Perasaan ini bisa mempengaruhi kesejahteraan mental secara keseluruhan.
Rasa bersalah ini bisa sangat menguras energi, membuat seseorang merasa terjebak dalam lingkaran perasaan negatif yang sulit dipecahkan.
Bagaimana Mengatasi Prokrastinasi?
Menanggulangi prokrastinasi memang tidak mudah, tetapi dengan pendekatan yang tepat, kebiasaan ini bisa diatasi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengurangi kebiasaan menunda-nunda:
1. Buat Jadwal dan Tentukan Prioritas
Salah satu cara efektif untuk mengatasi prokrastinasi adalah dengan merencanakan waktu dengan baik. Buatlah jadwal harian atau mingguan untuk mengatur waktu kerja, istirahat, dan waktu luang. Tentukan prioritas tugas dan mulai dengan pekerjaan yang paling penting atau yang memiliki tenggat waktu terdekat.
2. Pisahkan Tugas Menjadi Bagian Kecil
Pekerjaan besar sering kali terasa menakutkan, sehingga seseorang cenderung menundanya. Cobalah untuk memecah tugas besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola. Hal ini akan membuat tugas terasa lebih ringan dan membantu mengurangi rasa tertekan.
3. Atur Lingkungan Kerja yang Nyaman
Ciptakan lingkungan kerja yang mendukung produktivitas. Minimalkan gangguan seperti media sosial atau suara bising. Cobalah untuk bekerja di tempat yang tenang dan nyaman, di mana Anda bisa fokus pada pekerjaan.
4. Berikan Reward untuk Diri Sendiri
Setelah menyelesaikan tugas, beri diri Anda penghargaan sebagai motivasi. Misalnya, setelah menyelesaikan pekerjaan besar, Anda bisa memberi hadiah berupa waktu untuk menonton film atau menikmati camilan favorit. Memberikan reward ini akan membantu menjaga semangat dan mengurangi dorongan untuk menunda-nunda pekerjaan.
5. Bicarakan dengan Seseorang
Kadang-kadang, berbicara dengan seseorang mengenai perasaan Anda bisa membantu mengurangi beban mental. Teman atau keluarga bisa memberi perspektif baru atau bahkan motivasi untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda.