Hal ini tentu saja mendorong pengguna untuk semakin intensif menggunakan aplikasi ini dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Seiring dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan WhatsApp, aplikasi ini menjadi semakin populer melalui efek viral. Ketika satu orang mulai menggunakan WhatsApp, biasanya teman-temannya atau anggota keluarganya juga akan ikut menggunakannya.
Ini menciptakan efek snowball, di mana popularitas aplikasi ini semakin meningkat seiring dengan semakin banyak orang yang bergabung.
6. Perbedaan dengan Amerika Serikat: Mengapa WhatsApp Lebih Populer di Indonesia?
Di Amerika Serikat, meskipun WhatsApp digunakan oleh banyak orang, aplikasi ini tidak sepopuler di Indonesia. Salah satu alasan utamanya adalah perbedaan pandangan terhadap privasi.
Di Amerika Serikat, banyak orang lebih peduli dengan masalah privasi data, dan beberapa fitur WhatsApp, seperti “Last Seen”, sering dianggap kurang menjaga privasi.
Sementara di Indonesia, kebutuhan akan kemudahan dan aksesibilitas lebih mendominasi, dan WhatsApp mampu memenuhi kebutuhan ini dengan sangat baik.
Di Amerika Serikat, pengguna memiliki lebih banyak pilihan aplikasi pesan instan, seperti iMessage, Facebook Messenger, dan Telegram.
Meskipun WhatsApp digunakan oleh sejumlah besar orang di sana, keberagaman aplikasi pesan membuat pengguna lebih cenderung memilih yang sesuai dengan preferensi pribadi mereka. Berbeda dengan Indonesia, di mana WhatsApp menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat.