“Jika masyarakat melihat potensi bahaya seperti banjir atau pohon tumbang, segera laporkan kepada aparat desa atau Babinsa agar penanganan dapat dilakukan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Baihaqi.
Sudirman, S.I.P., Kasi Trantib Kecamatan Kediri, menambahkan bahwa Pemdes Banyumulek perlu menggencarkan sosialisasi melalui berbagai media agar informasi terkait cuaca ekstrem dapat menjangkau seluruh masyarakat.
Situasi Terkini dan Langkah Selanjutnya
Pertemuan ini berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam dan berakhir pada pukul 11.30 WITA. Selama pertemuan, semua pihak sepakat bahwa langkah cepat tanggap merupakan prioritas utama untuk melindungi keselamatan masyarakat.
Salah satu fokus utama adalah meninjau langsung wilayah terdampak dan memetakan potensi risiko lainnya.
“Kegiatan ini tidak hanya sebagai respons darurat, tetapi juga sebagai upaya antisipasi untuk menghadapi dampak jangka panjang dari perubahan cuaca yang tidak menentu,” ujar Camat Kediri, H. Iswarta Mahmuludin, S.Pd., M.Pd.
Koordinasi Forkopimcam Kediri dengan Pemdes Banyumulek menjadi langkah strategis dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem di Lombok Barat.
Dengan keterlibatan semua pihak, diharapkan masyarakat Desa Banyumulek dapat lebih siap menghadapi ancaman yang mungkin muncul.
Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih, menutup pertemuan dengan pesan penuh optimisme.
“Kita semua berharap kondisi ini segera membaik. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita bersama-sama menghadapi situasi ini dengan sigap dan tanggap.”
Dengan kesiapan dan kerja sama yang erat antara Forkopimcam Kediri dan Pemdes Banyumulek, masyarakat Desa Banyumulek diharapkan dapat melalui tantangan cuaca ekstrem ini dengan lebih aman dan terkendali.