Ekbis

Cara Meningkatkan Penjualan Telemarketing dengan 7 Teknik Psikologis

7
×

Cara Meningkatkan Penjualan Telemarketing dengan 7 Teknik Psikologis

Sebarkan artikel ini
Cara Meningkatkan Penjualan Telemarketing dengan 7 Teknik Psikologis
Cara Meningkatkan Penjualan Telemarketing dengan 7 Teknik Psikologis. Image by stockking on Freepik

plbnews.web.id – Telemarketing adalah salah satu alat pemasaran yang paling efektif dalam menjangkau pelanggan secara langsung. Namun, meskipun memiliki potensi besar, banyak yang merasa kesulitan mencapai hasil yang optimal melalui telemarketing.

Dalam dunia yang semakin terhubung ini, penting bagi setiap tenaga penjual untuk menguasai teknik-teknik psikologis tertentu agar bisa mengoptimalkan hasil. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh teknik psikologis yang dapat membantu meningkatkan hasil telemarketing Anda.

Mengapa Teknik Psikologis Sangat Penting dalam Telemarketing?

Sebelum kita menyelami teknik-teknik tersebut, mari kita pahami terlebih dahulu mengapa psikologi menjadi kunci dalam telemarketing. Telemarketing melibatkan interaksi langsung dengan konsumen yang mungkin sudah terbiasa menerima panggilan yang tidak diinginkan.

Baca Juga :  Copywriting Berbasis Data, Memperkuat Pemasaran Digital di Era Modern

Jika Anda hanya mengandalkan script yang kaku tanpa memperhatikan psikologi pelanggan, hasilnya bisa sangat mengecewakan. Dengan menggunakan teknik psikologis yang tepat, Anda bisa menciptakan hubungan yang lebih personal, meningkatkan rasa kepercayaan, dan mendorong pelanggan untuk mengambil keputusan yang menguntungkan.

1. Teknik “Foot-in-the-Door” (FITD): Memulai dengan Permintaan Kecil

Salah satu teknik psikologis paling efektif dalam telemarketing adalah “foot-in-the-door”. Teknik ini bekerja dengan cara meminta pelanggan untuk melakukan suatu tindakan kecil terlebih dahulu, yang akan membuka jalan bagi permintaan yang lebih besar.

Misalnya, Anda bisa mulai dengan pertanyaan sederhana seperti, “Apakah Anda punya waktu beberapa menit untuk mendengarkan penawaran kami?” Setelah mereka setuju, Anda bisa memperkenalkan produk atau layanan Anda secara lebih mendalam.

Baca Juga :  Mengenal Penjaminan Emisi dan Cara Kerjanya di Pasar Modal

Penelitian menunjukkan bahwa orang cenderung merasa lebih sulit untuk menolak permintaan yang lebih besar setelah mereka setuju untuk memenuhi permintaan kecil. Teknik ini memanfaatkan konsep komitmen psikologis, di mana orang cenderung ingin konsisten dengan keputusan yang telah mereka buat, meskipun itu hanya sebuah persetujuan kecil di awal.

2. Teknik “Social Proof”: Manfaatkan Pengaruh Orang Lain

Manusia secara alami cenderung mengikuti perilaku orang lain, terutama dalam situasi yang membingungkan atau tidak pasti. Dalam konteks telemarketing, Anda bisa menggunakan teknik “social proof” atau bukti sosial.

Sebutkan kepada prospek bahwa banyak orang lain yang telah memanfaatkan produk atau layanan Anda dan mendapat manfaat darinya.

Baca Juga :  Perbedaan Dropshipping dan Reseller, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Kami baru-baru ini membantu banyak bisnis di industri Anda untuk mengurangi biaya operasional mereka hingga 30%.” Pernyataan ini membuat pelanggan merasa bahwa mereka tidak sendirian dalam membuat keputusan tersebut, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemungkinan mereka untuk mengikuti jejak orang lain.

3. Prinsip Kelangkaan: Menawarkan Penawaran Terbatas

Prinsip kelangkaan adalah teknik yang sangat ampuh dalam memotivasi orang untuk bertindak. Ketika sesuatu dianggap langka atau terbatas, orang cenderung merasa lebih terdorong untuk segera mengambil tindakan karena takut kehilangan kesempatan tersebut.