Doom spending, di sisi lain, lebih sulit untuk dilacak dan diatur, karena pengeluaran tidak terencana dan sering kali tidak memiliki arah yang jelas.
2. Menjadi Beban Jangka Panjang
Utang kredit bisa dikelola dengan baik jika seseorang memiliki penghasilan yang stabil dan bisa mengatur pengeluaran dengan bijak. Utang ini memiliki periode waktu yang pasti untuk dilunasi, dan seseorang bisa merencanakan keuangannya dengan lebih terstruktur.
Sebaliknya, ini tidak hanya menciptakan beban finansial, tetapi sering kali tidak memiliki batas waktu atau tujuan yang jelas. Tanpa pengelolaan yang baik, kebiasaan ini bisa berlanjut tanpa henti, menyebabkan penurunan kualitas hidup dalam jangka panjang.
Salah satu aspek paling berbahaya dari doom spending adalah kecenderungannya untuk merusak tabungan atau investasi masa depan. Banyak orang yang mengabaikan pentingnya menabung untuk masa depan karena terfokus pada keinginan konsumtif saat ini. Hal ini sering kali menyebabkan mereka kesulitan ketika menghadapi situasi darurat atau saat membutuhkan uang untuk hal-hal yang lebih penting.
3. Mendorong Kecanduan Konsumerisme
Doom spending memiliki potensi untuk menciptakan kecanduan konsumerisme. Ketika seseorang terus-menerus membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan, mereka sering kali mengalami “rush” atau perasaan senang sementara yang datang dari melakukan pembelian tersebut.
Fenomena ini mirip dengan kecanduan, di mana seseorang merasa perlu untuk terus berbelanja untuk mendapatkan kepuasan yang sementara, tetapi akhirnya hanya menciptakan masalah finansial yang lebih besar.
Sebaliknya, utang kredit lebih cenderung untuk dilihat sebagai komitmen finansial yang harus dilunasi. Meskipun bisa menyebabkan masalah jika digunakan secara berlebihan, orang lebih sadar akan konsekuensi jangka panjang yang harus mereka hadapi, seperti bunga yang tinggi atau hukuman finansial lainnya.
Dengan sifatnya yang impulsif dan tidak terkendali, lebih cenderung untuk mendorong seseorang pada lingkaran setan yang sulit untuk dihentikan.
4. Meningkatkan Risiko Keterlambatan Pembayaran dan Kredit Buruk
Kebiasaan doom spending juga meningkatkan risiko keterlambatan pembayaran tagihan atau bahkan kredit buruk. Ketika seseorang menghabiskan lebih banyak uang daripada yang mereka miliki, mereka mungkin terpaksa menggunakan kartu kredit atau meminjam uang untuk menutupi pengeluaran tersebut.
Jika tidak dikelola dengan hati-hati, ini dapat menyebabkan penundaan pembayaran atau gagal bayar, yang pada akhirnya merusak skor kredit dan mempengaruhi kemampuan untuk mendapatkan pinjaman atau kredit di masa depan.