Keterlambatan pembayaran atau kesulitan dalam melunasi tagihan dapat berakibat buruk pada reputasi finansial seseorang, membuat mereka kesulitan untuk memperoleh pinjaman atau fasilitas kredit yang lebih baik di masa mendatang. Inilah sebabnya doom spending sering kali menjadi masalah yang lebih sulit diatasi daripada utang kredit yang terstruktur.
Bagaimana Cara Menghindari Doom Spending?
Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghindari terjebak dalam perilaku doom spending. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu:
1. Membuat Anggaran Keuangan yang Jelas
Langkah pertama untuk menghindarinya adalah dengan membuat anggaran yang jelas. Mengetahui berapa banyak uang yang bisa dibelanjakan setiap bulan, serta memprioritaskan kebutuhan dan tabungan, sangat penting dalam menjaga keuangan tetap sehat.
2. Mengontrol Pengeluaran Impulsif
Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan mengendalikan pengeluaran impulsif. Ini bisa dilakukan dengan cara menunda pembelian barang yang tidak terlalu penting dan memikirkan kembali apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan.
3. Fokus pada Pengalaman, Bukan Barang
Sering kali, orang terjebak di dalamnya karena berusaha mengejar kepuasan dari memiliki barang baru. Cobalah untuk berfokus pada pengalaman yang lebih bermakna, seperti perjalanan atau kegiatan yang dapat memberikan kebahagiaan lebih lama tanpa harus mengorbankan keuangan.
Meskipun utang kredit memiliki risiko jika tidak dikelola dengan baik, ini bisa jauh lebih merusak.
Dampak psikologisnya yang mendalam, kecenderungan untuk mendorong perilaku konsumtif yang tidak terkendali, dan peningkatan risiko kerugian finansial jangka panjang menjadikan ini lebih berbahaya daripada sekadar berutang.
Dengan pengelolaan keuangan yang bijak dan pemahaman yang baik tentang prioritas, kita dapat menghindari terjebak dalam jebakan doom spending dan membangun masa depan finansial yang lebih stabil.