Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang harus segera dipenuhi agar Indonesia dapat mencapai swasembada gula konsumsi.
Sementara itu, untuk beras, Arief optimistis target swasembada bisa tercapai. Produksi beras pada 2025 diproyeksikan dapat mencapai stok awal 8,398 juta ton.
“Meski stok beras masih perlu peningkatan, kami optimistis dapat memenuhi kebutuhan beras nasional,” ungkapnya.
Stok Beras Tertinggi dalam Beberapa Tahun Terakhir
Arief juga menyampaikan kabar baik mengenai stok beras di Perum Bulog yang diperkirakan akan mencapai 2 juta ton pada akhir tahun 2024.
Ini merupakan angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, yang menunjukkan upaya nyata pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mengamankan pasokan beras nasional.
Pemerintah juga telah mempersiapkan langkah strategis untuk menghadapi panen raya yang diperkirakan akan berlangsung pada Februari hingga Maret 2025.
Bulog, sebagai badan yang bertanggung jawab dalam penyerapan gabah petani, akan memainkan peran yang semakin besar dalam menjaga harga beras tetap stabil di pasaran.
“Bulog harus siap menyerap gabah petani untuk menjaga harga tetap stabil. Peran Bulog akan semakin diperkuat untuk mengantisipasi panen ini,” ujar Arief.
Semangat Kemandirian Pangan untuk Masa Depan
Dengan langkah-langkah strategis yang sedang diambil, pemerintah optimistis Indonesia akan semakin dekat dengan visi swasembada pangan yang berkelanjutan.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga untuk memastikan kestabilan harga pangan yang dapat menguntungkan masyarakat secara luas.
Arief menegaskan, “Semangat kita adalah kemandirian pangan. Ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga harga diri bangsa.”
Pernyataan ini mencerminkan tekad kuat pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan sebagai bagian dari kemandirian Indonesia di masa depan.
Dukungan dari Semua Pihak
Pemerintah berharap langkah-langkah ini mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak, baik itu pemerintah daerah, petani, maupun masyarakat. Kolaborasi yang solid akan menjadi kunci dalam mencapai target swasembada pangan pada 2025 dan seterusnya.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri, semua elemen harus berpartisipasi dalam upaya ini,” ujar Arief.
Sebagai penutup, langkah ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan ketahanan pangan yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara keseluruhan.