Keuangan

Awas Penipuan! 10 Ciri Investasi Bodong yang Berbahaya

7
×

Awas Penipuan! 10 Ciri Investasi Bodong yang Berbahaya

Sebarkan artikel ini
Awas Penipuan! 10 Ciri Investasi Bodong yang Berbahaya
Awas Penipuan! 10 Ciri Investasi Bodong yang Berbahaya. Image by gpointstudio on Freepik

Investasi yang sah tidak akan memberikan tekanan seperti itu. Mereka akan memberi kamu waktu untuk melakukan riset, memahami risiko, dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang jelas. Jika kamu merasa terburu-buru, itu adalah tanda peringatan yang patut diperhatikan.

5. Tidak Memiliki Jejak Digital yang Jelas

Seiring dengan perkembangan teknologi, investasi yang sah biasanya memiliki jejak digital yang jelas. Mereka memiliki situs web resmi, akun media sosial, dan review dari investor yang pernah berpartisipasi di sana.

Jika suatu investasi tidak memiliki kehadiran online yang transparan atau jika pencarian di internet justru menunjukkan hal-hal negatif atau tidak ada informasi sama sekali, kamu perlu berhati-hati.

Baca Juga :  Investasi Aman di Tengah Krisis, Pilihan yang Tepat untuk Keuangan Stabil

Selain itu, pastikan untuk membaca review atau testimoni dari orang-orang yang telah berinvestasi di platform tersebut. Penipuan investasi sering kali menghapus jejak digitalnya dengan cepat setelah menarik cukup banyak korban.

6. Tidak Ada Kontak Langsung atau Layanan Pelanggan yang Baik

Investasi yang sah selalu memiliki layanan pelanggan yang dapat dihubungi dan siap memberikan informasi atau bantuan apabila diperlukan. Jika kamu kesulitan untuk menghubungi perusahaan tersebut atau mereka tidak memberikan jawaban yang jelas dan memuaskan atas pertanyaan kamu, ini bisa menjadi tanda bahwa ada yang tidak beres.

Investasi bodong sering kali tidak memiliki sistem layanan pelanggan yang memadai, atau jika ada, responsnya sangat lambat dan tidak jelas.

Baca Juga :  Strategi Keuangan untuk Pasangan LDR Agar Tetap Stabil

7. Skema Ponzi atau Piramida

Skema Ponzi dan piramida adalah salah satu bentuk penipuan investasi yang paling dikenal. Dalam skema ini, keuntungan yang didapatkan oleh investor awal berasal dari dana yang disetor oleh investor baru, bukan dari investasi yang sah atau bisnis yang nyata.

Akhirnya, skema ini akan runtuh ketika jumlah investor baru menurun, dan banyak orang yang akan kehilangan uangnya.

Penting untuk menyadari bahwa investasi yang sah tidak mengharuskan kamu untuk merekrut orang lain agar mendapatkan keuntungan. Jika ada tekanan untuk mencari lebih banyak orang agar kamu bisa mendapatkan keuntungan, ini adalah ciri utama dari skema piramida atau Ponzi.

Baca Juga :  Apakah Asuransi Bisa Dijadikan Investasi Masa Depan?

8. Klaim Keuntungan yang Cepat Tanpa Penjelasan yang Jelas

Salah satu ciri lain dari investasi bodong adalah klaim mengenai keuntungan yang cepat dan instan tanpa memberikan penjelasan yang jelas tentang bagaimana keuntungan tersebut dihasilkan.

Misalnya, jika suatu investasi menjanjikan keuntungan besar dalam hitungan hari atau minggu, tanpa menjelaskan risikonya atau memberikan informasi yang jelas, ini adalah tanda peringatan.