Keuangan

Arisan Online Bodong, Mengapa Banyak Orang Terjebak?

4
×

Arisan Online Bodong, Mengapa Banyak Orang Terjebak?

Sebarkan artikel ini
Arisan Bodong, Mengapa Banyak Orang Terjebak
Arisan Bodong, Mengapa Banyak Orang Terjebak

plbnews.web.id – Skema arisan online bodong telah menjadi fenomena yang semakin sering kita dengar belakangan ini. Tidak hanya menargetkan kalangan masyarakat dengan penghasilan rendah, skema ini juga berhasil menjebak orang-orang dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi.

Apa yang sebenarnya membuat banyak orang begitu mudah terjebak dalam skema yang jelas-jelas merugikan ini? Untuk menjawabnya, kita perlu melihat dari dua perspektif utama: psikologis dan ekonomi.

Apa Itu Skema Arisan Bodong?

Sebelum masuk ke penjelasan lebih lanjut, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan arisan bodong. Arisan bodong merujuk pada bentuk pengumpulan dana yang menyerupai arisan tradisional, tetapi dikelola tanpa transparansi dan sering kali menjanjikan imbal hasil yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Skema ini sering kali memanfaatkan kepercayaan dalam hubungan sosial dan jaringan komunitas untuk menarik peserta.

Berbeda dengan arisan biasa yang berbasis giliran dan transparan, arisan online bodong memiliki elemen manipulatif, di mana uang peserta tidak dikelola secara jujur. Hasilnya? Kerugian besar bagi banyak orang, sementara segelintir pihak mendapatkan keuntungan instan.

Faktor Psikologis: Mengapa Orang Tertarik?

1. Efek Kepercayaan dalam Komunitas

Arisan biasanya berakar pada rasa saling percaya di antara anggotanya. Skema bodong memanfaatkan faktor ini dengan cerdas, sering kali diawali oleh seseorang yang dikenal dekat dengan para peserta, seperti teman atau keluarga. Kepercayaan ini membuat orang merasa aman tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut.

Baca Juga :  Tips Menabung Bersama Pasangan untuk Pernikahan Impian

2. Ketakutan Akan Kehilangan Peluang (FOMO)

Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) menjadi salah satu alasan utama orang bergabung dalam arisan bodong. Janji keuntungan besar dalam waktu singkat menciptakan ilusi kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan. Dalam situasi ini, rasionalitas sering kali dikesampingkan.

3. Harapan untuk Hidup Lebih Baik

Bagi sebagian orang, arisan bodong menawarkan harapan untuk keluar dari situasi finansial yang sulit. Iming-iming keuntungan besar menjadi daya tarik utama, terutama bagi mereka yang merasa kesulitan mencari alternatif investasi yang aman dan menguntungkan.

4. Efek Domino Sosial

Ketika seseorang dalam kelompok mulai bergabung, ada kecenderungan bagi yang lain untuk ikut serta. Hal ini dipengaruhi oleh tekanan sosial dan asumsi bahwa jika banyak orang bergabung, maka skema tersebut pasti aman.

Perspektif Ekonomi: Mengapa Skema Ini Tumbuh Subur?

1. Kurangnya Literasi Keuangan

Salah satu penyebab utama orang terjebak dalam arisan bodong adalah rendahnya literasi keuangan. Banyak orang tidak memahami cara kerja investasi yang aman dan cenderung tergoda oleh janji-janji manis yang tidak realistis. Mereka tidak menyadari bahwa imbal hasil tinggi selalu disertai dengan risiko tinggi.

Baca Juga :  5 Tips Cerdas Menurunkan Premi Asuransi Tanpa Mengurangi Perlindungan

2. Ketiadaan Alternatif Investasi

Bagi masyarakat dengan penghasilan rendah hingga menengah, akses terhadap produk keuangan formal seperti reksa dana atau saham sering kali terbatas. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap tawaran skema investasi informal seperti arisan bodong.

3. Ekonomi yang Tidak Stabil

Dalam situasi ekonomi yang sulit, orang cenderung mencari cara cepat untuk mendapatkan uang. Arisan bodong memanfaatkan kondisi ini dengan menjanjikan solusi instan atas masalah finansial yang sedang dihadapi banyak orang.

4. Minimnya Pengawasan dan Regulasi

Skema arisan bodong sering kali sulit ditindak secara hukum karena berada di area abu-abu. Ketiadaan regulasi yang jelas membuat pelaku dapat dengan mudah melanjutkan operasinya atau mengganti nama dan format skema mereka.

Bagaimana Cara Menghindari Skema Arisan Bodong?

Meskipun skema arisan bodong terus berkembang dengan metode yang semakin canggih, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri:

Baca Juga :  Mau Finansial Aman? Pahami Perbedaan Menabung dan Investasi

1. Tingkatkan Literasi Keuangan

Pahami dasar-dasar investasi dan cara mengidentifikasi tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Gunakan sumber terpercaya untuk belajar tentang produk keuangan yang aman.

2. Selalu Cek Legalitas

Pastikan setiap skema investasi yang Anda ikuti memiliki izin resmi dari otoritas terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika tidak ada izin, sebaiknya hindari.

3. Hindari Tekanan Sosial

Jangan merasa terpaksa bergabung hanya karena teman atau keluarga ikut serta. Lakukan analisis mendalam sebelum membuat keputusan.

4. Jangan Mudah Tergoda Imbal Hasil Tinggi

Ingatlah bahwa investasi yang sehat membutuhkan waktu untuk berkembang. Jika ada tawaran dengan imbal hasil yang tidak masuk akal, besar kemungkinan itu adalah penipuan.

Waspada dan Bijak Mengelola Keuangan

Arisan bodong adalah refleksi dari celah dalam literasi keuangan masyarakat dan tekanan ekonomi yang dihadapi banyak orang. Dengan memahami faktor psikologis dan ekonomi yang mendorong seseorang untuk bergabung, kita dapat lebih waspada terhadap jebakan serupa di masa depan.