Gaya Hidup

Tahapan Perkembangan Psikologi Anak, Panduan untuk Orang Tua

×

Tahapan Perkembangan Psikologi Anak, Panduan untuk Orang Tua

Sebarkan artikel ini
Tahapan Perkembangan Psikologi Anak, Panduan untuk Orang Tua
Tahapan Perkembangan Psikologi Anak, Panduan untuk Orang Tua. Image by freepik

plbnews.web.id – Perkembangan psikologi anak merupakan sebuah proses yang penuh dengan perubahan signifikan sejak bayi hingga menjadi individu dewasa. Dalam perjalanan ini, anak mengalami berbagai tahap yang memengaruhi cara mereka berpikir, merasa, dan berperilaku.

Sebagai orang tua atau pengasuh, pemahaman yang baik tentang tahapan-tahapan perkembangan psikologi anak akan sangat membantu dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Artikel ini akan mengulas tahapan perkembangan psikologi anak dari bayi hingga dewasa, serta memberikan tips bagi orang tua untuk memahami dan mendukung perkembangan mereka di setiap fase.

1. Perkembangan Psikologi Anak Usia Bayi (0–2 Tahun)

Pada tahap ini, bayi mengembangkan kemampuan dasar yang menjadi fondasi bagi perkembangan selanjutnya. Salah satu hal utama yang terjadi adalah pengembangan keterikatan emosional dengan orang tua atau pengasuh.

Tahapan Perkembangan Utama:

  • Keterikatan Emosional: Bayi mulai menunjukkan reaksi terhadap orang-orang terdekat mereka. Ikatan yang terbentuk selama tahap ini sangat penting untuk perkembangan emosional anak.
  • Sensorimotor: Menurut Jean Piaget, bayi pada usia ini berada dalam tahap sensorimotor, yang berarti mereka belajar melalui indera dan gerakan tubuh. Mereka mulai mengenali objek dan orang di sekitar mereka, serta mulai memahami sebab-akibat.
  • Perkembangan Bahasa Awal: Bayi mulai mengeluarkan suara, seperti tangisan, tawa, dan suara-suara lain yang berfungsi sebagai komunikasi awal. Pada usia sekitar 6 bulan, mereka mulai meniru suara orang dewasa.

Cara Memahami dan Mendukung:

  • Mendengarkan dan Menanggapi: Bayi membutuhkan perhatian penuh dari pengasuh. Menanggapi tangisan dan suara mereka adalah cara terbaik untuk membangun rasa aman dan memperkuat ikatan emosional.
  • Stimulasi Melalui Sentuhan dan Suara: Sentuhan lembut dan berbicara dengan suara lembut dapat merangsang perkembangan emosi dan keterikatan mereka.
  • Memberikan Rangsangan Visual: Menggunakan mainan warna-warni atau objek bergerak dapat membantu bayi mengembangkan keterampilan visual dan koordinasi motorik.

2. Perkembangan Psikologi Anak Usia Dini (2–6 Tahun)

Pada usia dini, anak mulai menunjukkan perkembangan kognitif, sosial, dan emosional yang signifikan. Mereka mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan mereka lebih aktif dan berkembang menjadi individu yang lebih mandiri.

Tahapan Perkembangan Utama:

  • Perkembangan Kognitif: Anak mulai mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara lebih terstruktur. Mereka mulai belajar mengenali bentuk, warna, angka, dan konsep-konsep dasar lainnya.
  • Perkembangan Sosial: Anak mulai belajar berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa di luar keluarga. Mereka mulai memahami konsep berbagi dan peran dalam kelompok sosial.
  • Perkembangan Emosi: Pada usia ini, anak mulai mengembangkan kesadaran tentang emosi mereka, meskipun kadang-kadang kesulitan untuk mengungkapkannya secara verbal.

Cara Memahami dan Mendukung:

  • Memberikan Pengalaman Sosial: Anak-anak di usia ini belajar banyak dari interaksi sosial. Mengajak mereka bermain dengan teman sebaya atau bergabung dalam kelompok kegiatan sosial bisa sangat bermanfaat.
  • Pentingnya Rutinitas: Menetapkan rutinitas yang konsisten dapat memberikan rasa aman pada anak. Rutinitas membantu mereka memahami apa yang diharapkan dan memperkuat rasa kontrol atas lingkungan mereka.
  • Memberikan Pilihan: Anak-anak kecil merasa lebih mandiri ketika mereka diberikan pilihan. Memberikan mereka opsi dalam aktivitas sehari-hari akan meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan pengambilan keputusan mereka.

3. Perkembangan Psikologi Anak Usia Sekolah (6–12 Tahun)

Tahap ini sering disebut sebagai masa kanak-kanak tengah, di mana anak mulai mengembangkan kemampuan kognitif dan sosial yang lebih kompleks.