plbnews.web.id – Mindfulness belakangan ini menjadi tren besar dalam dunia kesehatan mental dan kesejahteraan. Dari aplikasi meditasi hingga kelas yoga, praktik ini kerap dijadikan solusi untuk stres, kecemasan, dan bahkan peningkatan produktivitas.
Namun, di balik popularitasnya yang terus meroket, ada sisi lain dari mindfulness yang jarang dibahas. Meski manfaatnya tak bisa dipungkiri, mindfulness juga memiliki efek samping yang patut diwaspadai.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang efek samping mindfulness, mengapa hal ini terjadi, serta bagaimana mengatasinya agar Anda bisa tetap meraih manfaat maksimal dari praktik ini.
Apa Itu Mindfulness?
Mindfulness adalah praktik kesadaran penuh terhadap momen saat ini, tanpa menghakimi apa yang dirasakan atau dipikirkan.
Teknik ini biasanya melibatkan meditasi, pernapasan, atau fokus pada indra tubuh. Mindfulness sering kali dianggap sebagai cara sederhana untuk membantu seseorang tetap tenang dan terkoneksi dengan dirinya sendiri di tengah tekanan hidup.
Namun, seiring meningkatnya popularitasnya, beberapa individu yang mencoba mindfulness justru mengalami reaksi yang tak terduga. Efek samping ini jarang dibahas, baik dalam media maupun oleh para praktisi mindfulness itu sendiri.
Efek Samping Mindfulness yang Jarang Dibahas
1. Meningkatkan Kecemasan
Ironisnya, bagi sebagian orang, mindfulness dapat memicu atau bahkan memperburuk kecemasan. Hal ini terjadi karena praktik mindfulness mendorong individu untuk menghadapi pikiran atau perasaan yang selama ini mereka hindari.
Alih-alih merasakan ketenangan, beberapa orang justru merasa kewalahan dengan emosi yang muncul ke permukaan. Ini terutama terjadi pada mereka yang memiliki trauma masa lalu atau gangguan kecemasan yang mendalam.
2. Flashback Trauma
Bagi individu dengan pengalaman trauma, mindfulness bisa membuka kembali luka lama. Teknik seperti meditasi atau fokus pada tubuh dapat memicu kenangan traumatis yang tersimpan di alam bawah sadar.
Misalnya, seseorang yang mengalami kekerasan fisik mungkin merasa tidak nyaman saat diminta untuk “merasakan tubuhnya.” Alih-alih menenangkan, mereka justru mengalami flashback yang memperburuk kondisi mental mereka.
3. Rasa Kehilangan Identitas
Praktik mindfulness mendorong individu untuk melepaskan ego dan menerima segalanya apa adanya. Namun, bagi sebagian orang, ini dapat menyebabkan rasa kehilangan identitas.
Ketika seseorang terlalu fokus pada pelepasan emosi atau pikiran, mereka mungkin merasa kebingungan tentang siapa diri mereka sebenarnya. Hal ini dapat terjadi pada mereka yang belum siap untuk menghadapi perubahan perspektif yang mendalam.
4. Overthinking yang Tidak Terkendali
Beberapa praktisi mindfulness melaporkan bahwa alih-alih meredakan overthinking, teknik ini justru membuat mereka semakin terjebak dalam pola pikir berulang. Misalnya, saat diminta untuk fokus pada pernapasan, individu tersebut malah terus memikirkan apakah mereka melakukannya dengan benar atau tidak.
5. Kecanduan “Ketenangan”
Satu lagi efek samping yang kurang disadari adalah kecanduan terhadap ketenangan yang diciptakan mindfulness. Ketika seseorang terus-menerus mencari momen mindfulness untuk menenangkan diri, mereka bisa menjadi terlalu tergantung pada teknik ini.