plbnews.web.id – Istilah second choice belakangan ini banyak muncul dalam percakapan mengenai hubungan asmara, terutama di kalangan generasi muda.
Banyak yang merasa kebingungan atau bahkan terluka ketika mendengar istilah ini, karena dapat memunculkan kesan negatif, baik terhadap diri sendiri maupun pasangan.
Namun, apa sebenarnya arti dari second choice dalam konteks hubungan asmara?
Bagaimana istilah ini mempengaruhi dinamika hubungan modern? Yuk, kita bahas lebih dalam.
Apa Itu Second Choice?
Secara sederhana, second choice dalam hubungan asmara merujuk pada seseorang yang dipilih hanya setelah pilihan pertama tidak tersedia atau tidak dapat dijangkau.
Dalam banyak kasus, orang yang menjadi second choice merasa kurang dihargai atau diprioritaskan dalam hubungan tersebut.
Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, misalnya karena pasangan sedang berusaha mendapatkan perhatian dari orang lain atau karena hubungan tersebut dimulai dengan kondisi yang tidak sepenuhnya ideal.
Istilah ini sering dikaitkan dengan situasi di mana seseorang merasa bahwa mereka hanya dipilih setelah orang lain menolak atau tidak tertarik.
Hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, ketidakamanan, dan bahkan rasa terbuang dalam hubungan.
Namun, bukan berarti orang yang menjadi second choice tidak dapat membangun hubungan yang sehat dan bahagia.
Namun, pengertian tentang status ini perlu dipahami dengan baik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau ekspektasi yang salah.
Bagaimana Istilah Second Choice Muncul dalam Kehidupan Sehari-hari?
Fenomena second choice sering kali muncul dalam kehidupan percintaan masa kini yang dipengaruhi oleh teknologi dan kemudahan berkomunikasi.
Aplikasi kencan seperti Tinder, Bumble, dan banyak lainnya, membuka peluang bagi banyak orang untuk bertemu dengan orang baru dan memilih pasangan dengan lebih mudah.
Namun, seringkali dalam dunia kencan online, ada semacam persaingan antara pengguna yang merasa seperti memiliki banyak pilihan.
Bagi sebagian orang, ini bisa berarti mereka mungkin merasa menjadi second choice setelah pasangan mereka memilih orang lain lebih dulu.
Apalagi dengan munculnya istilah breadcrumbing atau perilaku memberi harapan palsu, seseorang yang merasa menjadi second choice mungkin akan merasa diperhatikan hanya ketika pasangan utama mereka tidak tersedia.
Ini bisa terjadi dalam hubungan yang belum jelas statusnya atau hubungan yang hanya bersifat sementara tanpa komitmen serius.
Dampak Psikologis Menjadi Second Choice
Menjadi second choice bisa memberikan dampak psikologis yang cukup besar pada seseorang. Rasa tidak dihargai dan terpinggirkan bisa menyebabkan perasaan cemas, rendah diri, dan kurangnya kepercayaan diri.