plbnews.web.id – Pernah merasa gaji selalu habis sebelum akhir bulan? Atau mungkin setiap kali berusaha menabung, malah ada kebutuhan mendesak yang membuat saldo rekening menipis? Fenomena keuangan seperti ini sangat umum, terutama bagi banyak orang yang terjebak dalam pola “gali lubang tutup lubang”.
Artinya, seseorang merasa seperti terus-menerus mengambil uang dari satu tempat untuk menutupi kekurangan di tempat lain, tanpa ada solusi yang berkelanjutan.
Tapi, jangan khawatir. Ada cara keluar dari jebakan keuangan ini, dan dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah praktis untuk mengubah kebiasaan finansial dan mulai menabung dengan bijak.
Kenapa Pola “Gali Lubang Tutup Lobang” Bisa Terjadi?
Sebelum membahas cara keluar dari masalah ini, kita perlu memahami mengapa pola “gali lubang tutup lobang” bisa begitu sulit dihindari. Bagi sebagian orang, pola ini bisa dimulai dari beberapa faktor yang berkaitan dengan kebiasaan belanja yang tidak terkontrol, utang yang terus menumpuk, atau bahkan ketidaktahuan tentang bagaimana mengatur keuangan dengan baik.
Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sekitar 50% masyarakat Indonesia masih menghadapi kesulitan dalam mengelola keuangan mereka. Kebiasaan menunda-nunda untuk menabung atau memprioritaskan keinginan sesaat atas kebutuhan jangka panjang juga bisa memperburuk keadaan.
Hal ini membuat seseorang cenderung mengandalkan utang atau pembelanjaan berlebihan untuk memenuhi keinginan tanpa perencanaan matang.
1. Evaluasi Pengeluaran dan Cek Prioritas Keuangan
Langkah pertama untuk keluar dari jebakan ini adalah dengan melakukan evaluasi mendalam terhadap pengeluaran bulanan. Catat semua pengeluaran, baik yang besar maupun kecil. Dengan cara ini, kita akan lebih mudah melihat pola pengeluaran yang tidak perlu dan bisa dipangkas.
Cek pengeluaran yang tidak penting: Apakah ada langganan layanan streaming yang jarang digunakan? Atau mungkin ada kebiasaan makan di luar yang bisa diganti dengan memasak di rumah? Pengeluaran kecil yang sering kali dianggap remeh bisa jadi jumlahnya sangat besar jika dijumlahkan dalam sebulan. Cobalah untuk memangkas biaya-biaya yang tidak esensial.
Selain itu, tentukan juga prioritas keuangan. Apa yang lebih penting? Menabung untuk dana darurat, membayar utang, atau mencapai tujuan finansial lainnya? Dengan menetapkan prioritas, kamu bisa lebih fokus dalam mengatur alokasi penghasilan.
2. Bangun Dana Darurat sebagai Fondasi Keuangan
Salah satu cara efektif untuk keluar dari jebakan keuangan adalah dengan membangun dana darurat. Dana darurat adalah tabungan yang dapat digunakan untuk mengatasi kebutuhan mendesak atau keadaan tak terduga, seperti sakit atau kehilangan pekerjaan.