Keuangan

Panduan Lengkap Transaksi Online dengan Kartu Debit dan Kredit Internasional

5
×

Panduan Lengkap Transaksi Online dengan Kartu Debit dan Kredit Internasional

Sebarkan artikel ini
Panduan Lengkap Transaksi Online dengan Kartu Debit dan Kredit Internasional
Panduan Lengkap Transaksi Online dengan Kartu Debit dan Kredit Internasional. Image by jcomp on Freepik

plbnews.web.id – Bertransaksi online kini menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari belanja produk, langganan layanan streaming, hingga pembayaran untuk kursus online, hampir semua bisa dilakukan melalui platform digital.

Namun, tak semua layanan online menawarkan metode pembayaran yang memudahkan pengguna, khususnya di Indonesia. Banyak platform yang hanya menerima pembayaran menggunakan kartu debit atau kredit internasional, yang memerlukan perhatian khusus.

Di artikel ini, kita akan membahas beberapa tips dan panduan penting yang perlu Anda ketahui tentang transaksi online, terutama yang melibatkan kartu debit atau kredit, serta hal-hal yang perlu Anda ketahui terkait pajak dalam transaksi luar negeri.

Memahami Pembayaran Online dengan Kartu Debit dan Kredit

Sebagai konsumen yang sering berbelanja online, Anda pasti sering menemukan pilihan pembayaran menggunakan kartu debit atau kredit. Metode pembayaran ini sangat praktis karena tidak memerlukan transfer bank manual dan dapat langsung diproses dalam hitungan detik.

Namun, Anda perlu mengetahui beberapa hal sebelum menggunakan kartu debit atau kredit Anda untuk transaksi online, apalagi jika transaksi tersebut melibatkan pembayaran internasional.

Tidak Semua Layanan Online Mendukung Pembayaran Lokal

Salah satu kendala utama yang sering ditemui saat bertransaksi di luar negeri adalah tidak semua layanan online mendukung metode pembayaran lokal. Banyak platform digital internasional, seperti Amazon, Netflix, atau Spotify, hanya menerima pembayaran menggunakan kartu debit atau kredit internasional.

Ini berarti Anda harus memastikan kartu Anda memiliki kemampuan untuk melakukan transaksi internasional.

Bagi pemilik kartu debit lokal, umumnya, bank di Indonesia tidak langsung mengaktifkan fitur transaksi internasional pada kartu tersebut. Beberapa bank bahkan memerlukan Anda untuk mengajukan permohonan khusus agar kartu Anda bisa digunakan untuk transaksi di luar negeri.

Baca Juga :  Menabung Tanpa Beban, Tips Jitu Menabung Setiap Hari Tanpa Terasa

Oleh karena itu, sebelum berbelanja di luar negeri atau berlangganan layanan internasional, pastikan kartu Anda telah memiliki akses untuk bertransaksi secara global.

Ketentuan Bank dalam Transaksi Online

Setiap bank memiliki ketentuan dan spesifikasi yang berbeda terkait penggunaan kartu debit atau kredit untuk transaksi internasional. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan adalah:

1. Jenis Kartu

Pastikan kartu yang Anda miliki mendukung transaksi internasional. Kartu debit biasa atau kartu kredit yang tidak dilengkapi dengan fitur internasional mungkin tidak dapat digunakan untuk transaksi di luar negeri. Pilih kartu yang terhubung dengan jaringan internasional seperti Visa, MasterCard, atau JCB agar dapat digunakan di berbagai merchant di seluruh dunia.

2. Limit Transaksi

Bank biasanya memberikan limit transaksi untuk kartu debit dan kredit, baik untuk transaksi lokal maupun internasional. Pastikan Anda mengecek dan menyesuaikan limit kartu Anda sebelum bertransaksi. Jika limit transaksi melebihi batas yang ditetapkan, transaksi Anda bisa gagal.

3. Biaya Tambahan

Beberapa bank mengenakan biaya tambahan untuk transaksi internasional, seperti biaya konversi mata uang atau biaya administrasi. Pastikan Anda memeriksa syarat dan ketentuan bank terkait biaya transaksi internasional agar tidak terkejut saat melihat tagihan.

4. Keamanan Transaksi

Bank juga menawarkan fitur keamanan tambahan, seperti autentikasi dua faktor (2FA) atau kode OTP (One Time Password) yang dikirimkan melalui SMS atau aplikasi bank untuk mengonfirmasi setiap transaksi. Fitur ini penting untuk melindungi Anda dari potensi penipuan, terutama ketika bertransaksi di luar negeri.

Baca Juga :  7 Tips Cerdas Kelola Keuangan di Usia 20-an agar Bebas Finansial

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Penolakan Transaksi?

Terkadang, transaksi menggunakan kartu debit atau kredit bisa mengalami penolakan meskipun saldo mencukupi dan kartu dalam kondisi aktif. Jika Anda mengalami hal ini, berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ambil:

1. Periksa Saldo dan Limit Kartu

Pastikan saldo di rekening Anda mencukupi dan limit kartu Anda tidak terlewati. Jika saldo Anda cukup, tetapi transaksi tetap ditolak, coba untuk memeriksa apakah ada batasan atau pembatasan pada kartu untuk transaksi luar negeri.

2. Hubungi Pihak Bank

Jika transaksi tetap gagal meskipun semua hal di atas telah diperiksa, langkah selanjutnya adalah menghubungi pihak bank. Jelaskan bahwa Anda ingin melakukan transaksi online internasional dan transaksi Anda ditolak. Pihak bank biasanya akan menanyakan beberapa hal, seperti jenis transaksi, merchant yang digunakan, dan status kartu Anda. Pastikan untuk memberikan informasi yang jelas agar proses investigasi berjalan cepat.

3. Aktifkan Fitur Transaksi Internasional

Jika bank Anda belum mengaktifkan fitur transaksi internasional pada kartu debit atau kredit, Anda bisa mengajukan permohonan untuk mengaktifkannya. Biasanya, ini bisa dilakukan dengan mengunjungi cabang bank atau melalui aplikasi mobile banking.

3. Periksa Masalah Keamanan

Beberapa bank mungkin menangguhkan transaksi jika ada aktivitas yang mencurigakan pada kartu Anda. Jika transaksi ditolak karena alasan keamanan, Anda bisa menghubungi bank untuk meminta klarifikasi dan membuka blokir kartu Anda.

Pajak dalam Transaksi Luar Negeri: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Saat melakukan transaksi dengan merchant internasional, Anda mungkin bertanya-tanya apakah ada pajak yang dikenakan. Dalam transaksi domestik, umumnya produk atau layanan sudah termasuk PPN (Pajak Pertambahan Nilai) atau pajak lainnya, namun berbeda halnya dengan transaksi luar negeri.

Baca Juga :  Kenapa Klaim Asuransi Anda Bisa Ditolak? Ini Alasannya

1. Pajak Penjualan dan Impor

Produk atau layanan yang Anda beli dari luar negeri umumnya tidak dikenakan PPN Indonesia, namun bisa dikenakan pajak impor atau biaya bea cukai jika barang tersebut dikirimkan ke Indonesia. Pajak ini bervariasi tergantung pada jenis barang dan nilai barang yang Anda beli.

2. Biaya Administrasi Pajak

Beberapa produk atau layanan dari luar negeri, seperti langganan perangkat lunak atau aplikasi, mungkin tidak dikenakan pajak langsung, namun jika transaksi dilakukan melalui kartu kredit internasional, ada kemungkinan akan dikenakan biaya administrasi oleh bank atau penyedia layanan pembayaran internasional.

4. Mata Uang Asing dan Konversi Pajak

Ketika Anda bertransaksi dalam mata uang asing, pastikan Anda memahami nilai tukar yang digunakan oleh bank atau platform pembayaran. Beberapa bank mungkin menerapkan biaya konversi mata uang asing yang dapat mempengaruhi total biaya transaksi Anda. Meskipun transaksi luar negeri tidak terkena PPN Indonesia secara langsung, konversi mata uang dan biaya administrasi lainnya tetap harus diperhitungkan.

5. Pelaporan Pajak untuk Pengusaha

Jika Anda seorang pengusaha yang melakukan transaksi pembelian barang atau layanan dari luar negeri untuk keperluan usaha, Anda harus melaporkan pajak impor dan transaksi luar negeri lainnya dalam SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan). Pastikan untuk mematuhi peraturan pajak yang berlaku agar tidak ada masalah di kemudian hari.