Dengan semakin luasnya penggunaan media sosial di masyarakat, platform ini menjadi alat yang efektif untuk menjangkau lebih banyak orang dalam waktu singkat.
Informasi melalui media sosial mencakup berbagai hal, mulai dari himbauan menjaga keamanan. Kemudian pengetahuan tentang pemilu, hingga langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan warga.
Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat
Kesadaran hukum menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga Kamtibmas. Oleh karena itu, Subsatgas Binmas secara rutin mengadakan sosialisasi tentang hukum dan peraturan yang berlaku, terutama yang terkait dengan pemilu.
Masyarakat diberikan pemahaman tentang pentingnya mematuhi aturan hukum, serta konsekuensi yang dapat timbul jika aturan tersebut dilanggar.
Kolaborasi dengan Tokoh Masyarakat dan Agama
Dalam pelaksanaan kegiatan, Subsatgas Binmas juga menggandeng silaturahmi-dengan-tokoh-masyarakat/”>tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
Peran tokoh masyarakat dan agama dianggap sangat penting dalam menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas. Mengingat mereka memiliki pengaruh yang kuat di tengah masyarakat.
Dengan dukungan dari tokoh-tokoh ini, sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih mudah diterima dan dipatuhi oleh warga.
“Kami mengajak semua pihak, termasuk tokoh masyarakat dan agama, untuk bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif selama Pilkada,” tambah AKP I Gede Gumiarsana.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Menjelang pemilu, tantangan yang dihadapi dalam menjaga Kamtibmas tentu tidak sedikit. Namun, dengan adanya kerjasama yang solid antara kepolisian dan masyarakat, tantangan tersebut sehingga dapat teratasi.
Subsatgas Binmas berkomitmen untuk terus melakukan upaya preventif demi terciptanya Pilkada yang aman, damai, dan sejuk.
Penekanan pada Pencegahan Potensi Konflik
Potensi konflik selama proses pemilu selalu menjadi perhatian utama. Untuk itu, Subsatgas Binmas juga memberikan perhatian khusus pada pencegahan potensi konflik antarwarga.
Pendekatan persuasif dan dialogis diterapkan untuk mencegah munculnya konflik, terutama yang dipicu oleh perbedaan pilihan politik.