Kesehatan

Tidur Cukup Tapi Masih Ngantuk? Begini Penjelasannya

13
×

Tidur Cukup Tapi Masih Ngantuk? Begini Penjelasannya

Sebarkan artikel ini
Tidur Cukup Tapi Masih Ngantuk, Begini Penjelasannya
Tidur Cukup Tapi Masih Ngantuk, Begini Penjelasannya. Image by freepik

plbnews.web.id – Mengantuk di siang hari adalah hal yang sering dialami banyak orang, bahkan ketika mereka merasa sudah cukup tidur semalam. Fenomena ini dapat memengaruhi produktivitas, konsentrasi, dan bahkan kualitas hidup seseorang.

Meskipun tidur yang cukup adalah faktor utama untuk memulihkan energi, terkadang rasa mengantuk yang berlebihan masih muncul meski durasi tidur sudah mencukupi.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa yang menyebabkan kita sering merasa mengantuk, dan apakah ada risiko atau bahaya yang perlu diwaspadai?

Pada artikel ini, kita akan membahas penyebab umum sering mengantuk meski sudah tidur cukup, serta dampaknya terhadap kesehatan jika tidak segera diatasi. Simak penjelasannya lebih lanjut.

Baca Juga :  Ingin Tidur Lebih Nyenyak? Yuk, Coba Sleepmaxxing!

Apa Itu Tidur Cukup?

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita tentukan dulu apa yang dimaksud dengan tidur yang cukup. Menurut berbagai penelitian, durasi tidur yang cukup untuk orang dewasa adalah antara 7 hingga 9 jam setiap malam. Tidur yang cukup tidak hanya berhubungan dengan durasi, tetapi juga dengan kualitas tidur.

Tidur yang berkualitas berarti tidur dalam kondisi yang nyaman, tanpa gangguan, serta melalui fase tidur yang penting seperti REM (Rapid Eye Movement) dan deep sleep.

Namun, meski seseorang sudah tidur dalam durasi yang cukup, ada beberapa kondisi medis dan faktor tertentu yang dapat membuat rasa mengantuk tetap datang di siang hari.

Penyebab Sering Mengantuk Meskipun Tidur Cukup

1. Gangguan Tidur yang Tidak Terdeteksi

Penyebab paling umum dari rasa mengantuk yang berlebihan meski tidur cukup adalah gangguan tidur yang tidak terdiagnosis. Salah satu gangguan tidur yang paling banyak dialami adalah sleep apnea.

Baca Juga :  Fenomena Sleep Divorce, Tidur Terpisah Tanpa Mengorbankan Hubungan

Sleep apnea adalah kondisi di mana saluran napas tersumbat sebagian atau seluruhnya saat tidur, menyebabkan sesak napas dan mengganggu tidur. Meskipun seseorang mungkin tidur selama 7 hingga 9 jam, tidur yang terganggu ini membuat mereka tidak mendapatkan tidur yang berkualitas.

Gejala sleep apnea termasuk mendengkur keras, sering terbangun di malam hari, dan rasa lelah yang berlebihan setelah bangun tidur. Tanpa penanganan, sleep apnea dapat meningkatkan risiko hipertensi, stroke, dan masalah jantung.

2. Kualitas Tidur yang Buruk

Kualitas tidur yang buruk adalah faktor lain yang seringkali diabaikan. Meski seseorang tidur cukup, jika kualitas tidurnya buruk, tubuh tidak bisa mendapatkan pemulihan optimal. Faktor-faktor seperti lingkungan tidur yang bising, suhu yang tidak nyaman, atau gangguan dari perangkat elektronik (seperti ponsel dan komputer) bisa mengganggu tidur dan menyebabkan rasa kantuk yang berkepanjangan.