Banyak perusahaan yang masih menerapkan jam kerja rigid dan tidak terbuka dengan konsep kerja jarak jauh, yang bisa membuat Gen Z merasa tidak dihargai.
Apa yang Dapat Dilakukan Perusahaan untuk Mempertahankan Karyawan Gen Z?
Menghadapi tingginya tingkat turnover di kalangan karyawan Gen Z, perusahaan perlu beradaptasi dengan cepat untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih menarik bagi mereka.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempertahankan talenta muda ini:
1. Fokus pada Kesejahteraan Mental Karyawan
Perusahaan harus mengutamakan kesejahteraan mental karyawan dengan menyediakan dukungan psikologis, seperti konseling atau program kesehatan mental. Selain itu, menciptakan budaya kerja yang lebih santai, terbuka, dan mendukung akan membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
2. Tawarkan Peluang Pengembangan Karir yang Jelas
Gen Z ingin merasa bahwa mereka memiliki masa depan yang cerah di tempat kerja. Perusahaan harus memberikan peluang yang jelas untuk pengembangan karir, pelatihan, dan mentoring. Program pengembangan yang terstruktur dapat meningkatkan loyalitas dan komitmen karyawan Gen Z.
3. Ciptakan Budaya Kerja yang Sejalan dengan Nilai-Nilai Mereka
Sebagai generasi yang sangat peduli dengan isu sosial, perusahaan perlu menunjukkan komitmen mereka terhadap keberagaman, inklusi, dan keberlanjutan. Mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam budaya perusahaan tidak hanya akan menarik perhatian Gen Z, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
4. Berikan Fleksibilitas Kerja
Fleksibilitas adalah kunci untuk mempertahankan karyawan Gen Z. Perusahaan perlu lebih terbuka terhadap konsep kerja jarak jauh, jadwal fleksibel, atau bahkan sistem kerja hybrid.
Ini dapat meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi tingkat stres, yang pada gilirannya akan mengurangi angka resign.
Karyawan Gen Z yang cepat resign bukan hanya masalah karakter atau sifat yang tidak tahan banting, tetapi lebih merupakan respons terhadap lingkungan kerja yang tidak mendukung kebutuhan mereka.
Perusahaan yang ingin mempertahankan talenta muda ini harus belajar untuk beradaptasi dengan ekspektasi dan nilai-nilai Gen Z.
Dengan fokus pada kesejahteraan mental, peluang pengembangan karir, budaya yang inklusif, dan fleksibilitas kerja, perusahaan dapat mengurangi tingkat turnover dan menciptakan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan karyawan Gen Z.
Jika perusahaan mampu memahami dan memenuhi kebutuhan Gen Z, mereka tidak hanya akan memperoleh loyalitas, tetapi juga dapat mengoptimalkan potensi karyawan muda yang memiliki energi dan kreativitas tinggi.