Malang, 16 November 2024 — Bencana alam berupa hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Kelurahan Arjowinangun, Kota Malang, pada Jumat (15/11/2024) lalu, mengakibatkan dua pohon besar jenis Trembesi tumbang dan menimpa beberapa bangunan serta warung warga.
Menanggapi kejadian tersebut, Polsek Kedungkandang bersama berbagai instansi terkait bergerak cepat untuk mengatasi dampak bencana dan meminimalisir kerugian lebih lanjut.
Bencana Hujan Lebat dan Angin Kencang
Menurut keterangan dari Bhabinkamtibmas Kelurahan Arjowinangun, Aiptu Totok, kedua pohon Trembesi tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi sekitar pukul 14:00 WIB. Pohon pertama tumbang di Jl. Raya Arjowinangun RT 1 RW 1, menimpa rumah dan warung milik M Khoirul Basori (33).
Kerugian material yang diderita oleh Khoirul diperkirakan mencapai sekitar Rp 30 juta. Sementara itu, pohon kedua tumbang di Jl. Raya Tutut RT 05 RW 07, yang merusak warung milik Mat Yasin (62).
“Pohon-pohon ini tumbang dan menimpa bangunan rumah dan warung warga, yang berakibat pada kerugian material yang cukup signifikan,” ungkap Aiptu Totok, Jumat (16/11/2024).
Proses Evakuasi dan Kolaborasi Antarinstansi
Sebagai respons cepat, Polsek Kedungkandang segera melibatkan berbagai instansi terkait, termasuk Perwira Pengawas (Pawas) Polsek Kedungkandang, piket Sabhara, unit Lantas, serta SPKT. Kolaborasi ini juga melibatkan Lurah Arjowinangun, Babinsa, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.
Petugas BPBD dan DLH segera melakukan evakuasi dengan cara memotong pohon tumbang menggunakan gergaji mesin (senso). Sementara itu, personel Polsek Kedungkandang, Babinsa, dan warga setempat bekerja sama untuk membersihkan sisa-sisa pohon yang berserakan di sepanjang jalan.
“Sinergitas ini adalah langkah untuk memastikan evakuasi berjalan cepat, aman, dan mengurangi potensi dampak lebih lanjut. Semua pihak bersatu padu untuk segera menanggulangi bencana ini,” jelas Aiptu Totok.
Sinergi Antarlembaga untuk Penanganan Bencana
Kehadiran berbagai instansi dalam penanganan bencana ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antar lembaga pemerintah, kepolisian, dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Aiptu Totok menekankan bahwa peran Polsek Kedungkandang sangat penting untuk memastikan bahwa proses evakuasi berjalan dengan lancar dan aman.
“Kehadiran kami di lapangan bertujuan untuk melindungi keselamatan warga, mempercepat normalisasi kondisi, serta mencegah gangguan kamtibmas yang bisa timbul akibat bencana ini,” tambahnya.
Proses evakuasi ini juga membantu untuk memulihkan kondisi daerah yang terkena dampak, mengingat jalan raya yang tertutup oleh pohon tumbang mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat setempat.
Waspada terhadap Potensi Bencana Musim Hujan
Dengan semakin seringnya hujan lebat disertai angin kencang, Aiptu Totok mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap menghadapi potensi bencana. Musim hujan yang rawan akan kejadian pohon tumbang, banjir, dan longsor membutuhkan kesiapsiagaan dari semua pihak, termasuk masyarakat.
“Kami selalu siap membantu dalam penanganan bencana, namun kewaspadaan dari warga sangat diperlukan untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan,” tutup Aiptu Totok.
Evakuasi pohon tumbang di Kelurahan Arjowinangun merupakan contoh nyata dari tanggung jawab bersama dalam menjaga keselamatan, kenyamanan, dan keamanan warga Kota Malang.
Kolaborasi antarlembaga dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam mempercepat penanganan bencana dan mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Dengan koordinasi yang baik antara aparat kepolisian, instansi terkait, dan masyarakat, proses penanggulangan bencana diharapkan dapat terus berjalan dengan efektif, memberikan rasa aman dan melindungi warga dari bahaya yang lebih besar.