Misalnya, di tahun 1980-an, di era ketika teknologi belum seperti sekarang, anak muda masih merasakan tekanan yang sama untuk terlihat “sempurna”.
Mereka merasa cemas tentang bagaimana mereka dipandang oleh teman-teman mereka, apakah mereka cukup populer, atau apakah mereka cukup berprestasi.
Tanpa adanya media sosial, perasaan ini hanya terfokus pada interaksi langsung, tetapi tetap saja menambah tingkat kecemasan mereka.
Menghadapi Kecemasan di Zaman Sekarang
Walaupun kita tahu bahwa kecemasan sudah ada jauh sebelum media sosial, kenyataannya adalah bahwa perkembangan teknologi dan digitalisasi telah memberikan dampak yang besar terhadap anak muda di era sekarang.
Media sosial, dengan segala kelebihannya, memberikan ruang yang lebih besar untuk anak muda berinteraksi dan membandingkan diri dengan orang lain, yang justru memperburuk perasaan cemas.
Perbandingan sosial yang dipicu oleh tampilan sempurna yang ditunjukkan di platform seperti Instagram sering kali membuat anak muda merasa tidak cukup baik.
Namun, penting untuk dipahami bahwa kecemasan bukanlah hal yang harus ditakuti atau dihindari sepenuhnya.
Kecemasan adalah reaksi alami terhadap tantangan dalam hidup, dan dengan pemahaman yang tepat, anak muda bisa belajar untuk menghadapinya dengan cara yang sehat.
Dukungan dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental sangat penting untuk membantu anak muda mengelola perasaan cemas mereka.
Kecemasan pada anak muda bukanlah fenomena baru yang hanya muncul seiring dengan perkembangan media sosial. Sejak dulu, anak muda sudah merasakan perasaan cemas karena berbagai faktor sosial, ekonomi, dan psikologis.
Meskipun media sosial memang memperburuk perasaan tersebut, namun akar kecemasan yang dialami anak muda sudah ada jauh sebelumnya.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, diharapkan anak muda dapat belajar untuk mengelola kecemasan mereka dengan cara yang positif dan lebih terbuka dalam membicarakan perasaan mereka.
Dengan memahami bahwa kecemasan bukanlah masalah yang datang begitu saja karena teknologi, kita bisa melihat bahwa kecemasan adalah bagian dari perjalanan hidup setiap individu.
Menyadari hal ini akan membantu kita untuk lebih memahami diri sendiri dan orang lain, serta memberikan ruang untuk berbicara lebih terbuka tentang isu kesehatan mental yang penting ini.