Dalam kondisi ini, tubuh dan pikiran kita tetap dalam keadaan terjaga dan waspada berlebihan meski tidak ada ancaman fisik di sekitar kita. Kita bisa merasa cemas, khawatir, atau bahkan terjaga saat seharusnya sedang beristirahat.
Hyperarousal disebabkan oleh ketegangan berlebihan yang ditimbulkan oleh informasi negatif. Otak kita merasa selalu berada dalam situasi darurat, padahal kenyataannya, kita tidak sedang menghadapi bahaya langsung.
Gejala dari hyperarousal ini bisa termasuk sulit tidur, peningkatan kecemasan, bahkan masalah fisik seperti sakit kepala atau ketegangan otot.
3. Menurunnya Kualitas Tidur
Masalah tidur adalah salah satu dampak negatif yang cukup serius akibat doomscrolling. Menurut penelitian, orang yang sering mengakses berita buruk atau konten yang menegangkan sebelum tidur cenderung mengalami gangguan tidur yang lebih sering.
Informasi yang kita terima dari perangkat elektronik, terutama yang mengandung unsur kecemasan atau ketakutan, dapat meningkatkan aktivasi saraf yang membuat otak kita tetap terjaga.
Hal ini berhubungan langsung dengan kualitas tidur yang buruk. Ketika kita kurang tidur, tubuh tidak dapat memulihkan diri secara optimal, yang akhirnya mempengaruhi produktivitas, suasana hati, dan daya tahan tubuh secara keseluruhan.
Peningkatan kecemasan yang datang dari doomscrolling juga dapat membuat seseorang terjaga sepanjang malam, memikirkan apa yang mereka baca sebelumnya.
4. Kecemasan dan Depresi yang Meningkat
Dampak jangka panjang dari kebiasaan doomscrolling adalah meningkatnya tingkat kecemasan dan depresi. Ketika kita terus-menerus terpapar pada informasi yang negatif dan penuh dengan masalah dunia yang tampak tanpa solusi, kita bisa merasa cemas, putus asa, atau bahkan terjebak dalam perasaan tidak berdaya.
Pola pikir negatif ini dapat merusak pandangan hidup kita, memperburuk perasaan, dan meningkatkan risiko gangguan kecemasan atau depresi. Berita buruk yang terus-menerus mengalir bisa memicu perasaan bahwa dunia ini semakin buruk, yang tentu saja memperburuk kondisi mental kita.
Masyarakat yang semakin terhubung melalui media sosial juga berisiko merasa terisolasi dan lebih rentan terhadap perasaan cemas yang tidak terkendali.
5. Kehilangan Rasa Kontrol dan Optimisme
Salah satu alasan mengapa doomscrolling bisa sangat merusak adalah bahwa itu sering kali membuat kita merasa tidak memiliki kendali atas situasi. Ketika kita membaca berita tentang bencana alam, krisis sosial, atau ketidakpastian ekonomi, kita sering kali merasa bahwa segala sesuatunya berada di luar kemampuan kita untuk mengubahnya.