Sebagai contoh, seorang anak usia 6 tahun bisa diajak berdiskusi tentang pilihan warna cat dinding, sementara anak usia 12 tahun mungkin bisa membantu memilih destinasi liburan keluarga.
5. Ajarkan Konsekuensi dari Setiap Keputusan
Salah satu manfaat besar dari parenting kolaboratif adalah kesempatan untuk mengajarkan anak tentang konsekuensi dari keputusan yang mereka buat. Ini adalah pelajaran hidup yang berharga. Setelah anak memberikan pendapat mereka dalam suatu keputusan, orang tua dapat berdiskusi tentang apa yang mungkin terjadi jika keputusan itu diambil.
Ini membantu anak memahami pentingnya berpikir jangka panjang dan mempertimbangkan dampak dari setiap pilihan.
6. Saling Menghargai Waktu dan Pendapat
Saat berdiskusi, pastikan semua anggota keluarga mendapat kesempatan untuk berbicara. Orang tua perlu memberi contoh dengan menghargai waktu dan pendapat anak, serta tidak terburu-buru mengakhiri diskusi hanya karena mereka merasa sudah tahu apa yang terbaik.
Ini memberi pesan bahwa setiap anggota keluarga, terlepas dari usia, memiliki kontribusi yang berharga.
Tantangan dalam Menerapkan Parenting Kolaboratif
Seperti halnya gaya parenting lainnya, parenting kolaboratif juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah kebutuhan untuk fleksibel dan sabar dalam prosesnya.
Kadang-kadang, orang tua harus menghadapi situasi di mana anak-anak masih belum bisa memberikan pendapat yang matang atau sulit diajak berdiskusi.
Namun, tantangan ini bisa diatasi dengan cara yang positif, seperti memperkenalkan anak pada cara-cara pengambilan keputusan yang sederhana terlebih dahulu dan memberi mereka ruang untuk berkembang. Selain itu, konsistensi juga penting untuk membangun kebiasaan diskusi yang sehat dalam keluarga.
Kolaborasi yang Membentuk Masa Depan Anak
Gaya parenting kolaboratif menawarkan pendekatan yang lebih modern dan terbuka dalam membesarkan anak.
Dengan melibatkan anak dalam proses pengambilan keputusan, orang tua tidak hanya membantu mereka untuk berkembang menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan saling menghargai dalam keluarga.
Kolaborasi ini, meskipun kadang membutuhkan waktu dan usaha ekstra, pada akhirnya akan memperkuat ikatan antara orang tua dan anak, serta mempersiapkan anak untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih percaya diri dan bijaksana.
Maka dari itu, penerapan parenting kolaboratif menjadi langkah yang patut dipertimbangkan oleh orang tua yang ingin membesarkan anak dengan lebih empati dan pemahaman.