Di dunia kerja yang semakin kompetitif, sering kali kita menghadapi tekanan yang datang dari berbagai arah. Namun, ada satu jenis tekanan yang tak selalu terlihat dengan jelas, meskipun dampaknya bisa sangat merusak, yakni manipulasi perasaan atau emotional manipulation.
Taktik ini biasanya digunakan oleh rekan kerja atau atasan dengan tujuan untuk memanipulasi perasaan kita agar mereka bisa mencapai keuntungan pribadi, atau bahkan untuk merusak integritas kita tanpa kita sadari.
Meski tampaknya mereka mendukung, kenyataannya mereka justru merusak mental dan profesionalisme kita. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana manipulasi perasaan terjadi, ciri-cirinya, serta contoh konkret yang sering ditemukan di tempat kerja.
Apa Itu Manipulasi Perasaan?
Manipulasi perasaan di tempat kerja adalah taktik yang digunakan seseorang untuk mempengaruhi emosi orang lain dengan cara yang tersembunyi dan sering kali tidak disadari oleh korban.
Tujuan dari manipulasi ini bisa bermacam-macam, mulai dari mendapatkan kekuasaan, keuntungan pribadi, hingga mengendalikan atau merendahkan orang lain secara psikologis.
Meskipun tidak selalu tampak langsung seperti pemaksaan atau ancaman, manipulasi perasaan dapat mempengaruhi kinerja, hubungan, dan kesehatan mental seseorang di tempat kerja.
Biasanya, orang yang melakukan manipulasi ini akan berpura-pura peduli, memberikan pujian berlebihan, atau menawarkan dukungan yang tampaknya tulus, tetapi pada kenyataannya itu semua dilakukan untuk menyembunyikan niat buruk mereka.
Taktik Manipulasi yang Umum di Tempat Kerja
1. Gaslighting: Meragukan Realitas Anda
Gaslighting adalah bentuk manipulasi di mana seseorang berusaha untuk meragukan kenyataan yang Anda alami. Misalnya, jika Anda merasa tertekan dengan tugas yang diberikan oleh atasan, mereka bisa saja mengatakan hal-hal seperti, “Kamu terlalu sensitif, tugas ini kan ringan,” atau “Tidak ada yang merasa itu masalah besar.”
Tujuannya adalah untuk membuat Anda merasa ragu dengan persepsi Anda sendiri, sehingga Anda menjadi kurang percaya diri dalam mengambil keputusan.
2. Menyalahkan Anda untuk Kegagalan
Dalam dunia kerja, tidak jarang kita berhadapan dengan kegagalan atau proyek yang tidak berjalan sesuai rencana.
Namun, manipulasi perasaan sering kali terjadi saat seseorang berusaha menyalahkan Anda atas hasil yang buruk, meskipun Anda bukanlah satu-satunya yang terlibat dalam proyek tersebut.
Misalnya, atasan atau rekan kerja mungkin mengatakan, “Seandainya kamu bekerja lebih keras, ini pasti berhasil,” atau “Kamu tidak cukup berusaha untuk menghindari kesalahan ini.”
3. Pujian yang Terlalu Berlebihan
Salah satu taktik manipulasi yang sangat halus adalah memberikan pujian yang berlebihan dan tidak realistis. Mereka mungkin mengatakan hal-hal seperti, “Kamu benar-benar satu-satunya yang bisa melakukan pekerjaan ini dengan baik,” atau “Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan tanpa kamu.”