Bersyukur dengan apa yang kita punya, sekecil apapun itu, akan membantu kita untuk melihat sisi positif dalam hidup.
Selain itu, bersyukur dapat membantu menenangkan hati dan mengurangi rasa cemas. Rasa cemas tentang pembagian rezeki yang tidak adil akan menguras energi kita dan memperburuk kesehatan mental.
Dengan bersyukur, kita akan lebih mudah menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana, seperti tugas yang sudah selesai dengan baik, hubungan yang harmonis dengan rekan kerja, atau perkembangan karier yang positif meski tidak langsung terlihat.
3. Yakinkan Bahwa Itu Bukan Rezekimu
Kadang-kadang kita merasa bahwa hal-hal yang didapat oleh rekan kerja kita adalah “hak” kita. Padahal, rezeki seseorang bisa datang dari berbagai sumber yang mungkin tidak kita ketahui.
Pembagian bonus atau penghargaan, misalnya, bisa didasarkan pada berbagai pertimbangan yang mungkin tidak langsung terlihat.
Jika hal tersebut bukan bagian dari rezeki kita, yakinkan diri bahwa apa yang sudah ada di tangan kita adalah apa yang memang sudah ditentukan untuk kita.
Berusaha untuk menerima kenyataan ini dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang kita kontrol, seperti kualitas pekerjaan dan pengembangan diri, akan membantu kita untuk lebih tenang.
Rasa percaya diri yang dibangun dari pencapaian pribadi yang jujur dan murni jauh lebih berharga daripada perasaan curiga terhadap rekan kerja.
4. Fokus pada Pengembangan Diri dan Kualitas Kerja
Alihkan perhatian kita dari perasaan iri dengan fokus pada pengembangan diri. Perasaan iri dan cemas hanya akan menghambat kita untuk berkembang.
Cobalah untuk fokus pada peningkatan keterampilan, membangun jejaring yang lebih luas, atau mengambil inisiatif dalam pekerjaan.
Ketika kita berkonsentrasi pada hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas diri, maka fokus kita tidak akan teralihkan oleh hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan.
Meningkatkan kualitas kerja dan menjadi pribadi yang lebih baik di tempat kerja akan mendatangkan penghargaan yang lebih besar dari waktu ke waktu.
Rezeki tidak selalu berupa uang atau penghargaan yang langsung terlihat, tetapi juga dapat datang dalam bentuk kesempatan untuk berkembang, belajar, atau bahkan proyek besar di masa depan.
5. Bangun Komunikasi yang Sehat dengan Rekan Kerja
Tidak ada salahnya untuk berdiskusi atau berbicara secara terbuka mengenai perasaan kita, tentu saja dengan cara yang bijak dan konstruktif. Bangunlah komunikasi yang sehat dengan rekan kerja kita.
Dengan saling berbicara, kita bisa lebih memahami situasi dan menghindari kesalahpahaman yang dapat menyebabkan perasaan curiga.