Tunjukkan rasa cinta Anda dengan memberi pujian ketika mereka berbuat baik, serta memberi dukungan ketika mereka menghadapi kesulitan. Anak-anak yang merasa dicintai dan dihargai cenderung lebih percaya diri dan memiliki rasa harga diri yang lebih tinggi.
3. Hindari Penggunaan Kata-Kata yang Merendahkan
Pernahkah Anda mendengar istilah “kata-kata lebih tajam dari pisau”? Ini sangat berlaku dalam parenting. Kata-kata yang merendahkan atau menghina anak, meskipun mungkin dianggap sepele, dapat meninggalkan luka emosional yang mendalam.
Mengkritik anak dengan cara yang tidak membangun atau bahkan membandingkan mereka dengan anak lain hanya akan menurunkan rasa percaya diri mereka. Sebaliknya, gunakan kata-kata yang mendukung dan membangun.
4. Tetapkan Batasan yang Jelas dengan Konsisten
Meskipun kasih sayang dan komunikasi penting, anak-anak juga membutuhkan aturan yang jelas dan konsisten untuk berkembang. Aturan yang tidak jelas atau berubah-ubah dapat membuat anak merasa bingung dan tidak aman.
Sebagai orang tua, penting untuk menetapkan batasan yang tegas dan konsisten, seperti waktu tidur, kewajiban sekolah, atau penggunaan gadget. Dengan batasan yang jelas, anak akan memahami apa yang diharapkan dari mereka, serta mengembangkan disiplin dan tanggung jawab.
5. Jadilah Contoh yang Baik
Anak-anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang kita katakan. Sebagai orang tua, kita adalah contoh pertama dalam hidup mereka.
Oleh karena itu, penting untuk selalu menunjukkan perilaku positif, seperti menghargai orang lain, bertanggung jawab, serta mengelola emosi dengan baik. Jika orang tua dapat menunjukkan perilaku ini, anak-anak akan lebih mudah meniru dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.
6. Berikan Ruang untuk Anak Berpendapat
Dalam keluarga yang sehat, anak-anak tidak hanya harus mendengarkan orang tua, tetapi juga diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat mereka.
Memberikan ruang bagi anak untuk berbicara tentang perasaan atau gagasan mereka dapat mengembangkan keterampilan komunikasi dan rasa percaya diri mereka.
Hal ini juga dapat menghindarkan dari potensi terjadinya dinamika kekuasaan yang tidak sehat dalam keluarga.
7. Perhatikan Kesehatan Mental Anak
Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga harus menjadi prioritas. Banyak orang tua yang sering mengabaikan tanda-tanda stres atau kecemasan pada anak-anak mereka. Padahal, stres pada anak dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti perubahan perilaku, penurunan prestasi akademik, atau bahkan masalah tidur.