Plbnews.web.id – hujan deras mengguyur wilayah BTN Pemda Utara, Lombok Barat, menyebabkan puluhan rumah terendam air hingga mencapai ketinggian lutut orang dewasa. Fenomena ini tak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga memicu perhatian publik serta pemerintah terkait kerentanan kawasan terhadap banjir yang berulang. Senin, 9 Desember 2024, Salah seorang penghuni BTN Pemda, Sabdi, berbagi pengalamannya tentang situasi yang dihadapi. Ia mengungkapkan bahwa meskipun genangan air telah menjadi hal biasa setiap kali hujan, intensitas hujan kali ini jauh lebih besar daripada yang pernah dialaminya sebelumnya. “Sekarang kondisinya masih tergenang, dan air dari jalan utama juga masuk ke lingkungan ini. Semoga hujan reda dan genangan air bisa surut,” harapnya.
Kondisi genangan yang parah membuat akses ke rumah-rumah warga terputus. Air yang diperkirakan mencapai kedalaman 40 cm mempersulit mobilitas, bahkan membuat jalanan tak bisa dilalui kendaraan roda dua. Hal ini menambah beban bagi warga yang harus menjalani aktivitas sehari-hari di tengah situasi yang tidak nyaman ini, serta meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan dan kesehatan lingkungan.
Sementara itu, Pak Sanusi, seorang warga lainnya, menjelaskan bahwa genangan air ini disebabkan oleh jebolnya talut kecil yang menghubungkan jalan utama ke lingkungan mereka. “Mungkin setelah reda ini, kita butuh gotong royong dan solusi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang,” ungkapnya. BTN Pemda, yang dihuni oleh kurang lebih 500 kepala keluarga, memang dikenal sebagai daerah langganan banjir, terutama di bagian utara seperti Jalan Jati Emas Raya.
Hingga berita ini dilaporkan pada pukul 18.37, air masih belum menunjukkan tanda-tanda untuk surut dan terus menggenangi halaman serta rumah warga. Kejadian ini menjadi sorotan utama dan menyoroti perlunya perhatian serta tindakan segera dari pihak berwenang. Sistem drainase yang ada saat ini jelas membutuhkan perbaikan, dan solusi jangka panjang harus dicarikan agar infrastruktur di kawasan tersebut dapat melindungi masyarakat dari ancaman bencana serupa di masa mendatang.
Kondisi yang dihadapi oleh warga BTN Pemda Utara adalah panggilan mendesak bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi yang berkelanjutan. Kolaborasi antara kedua belah pihak menjadi kunci dalam menjamin keselamatan dan kenyamanan lingkungan, serta mencegah terulangnya bencana serupa di waktu-waktu akan datang. Warga berharap agar suara mereka didengar dan tindakan nyata segera diambil demi kelangsungan hidup yang lebih baik di masa depan.***