Orang tua sering kali memiliki ekspektasi tertentu terhadap anak-anak mereka, baik itu dalam hal karier, pasangan hidup, atau bahkan gaya hidup. Ketika anak merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi tersebut, mereka mungkin merasa tertekan dan mulai menghindar dari orang tua.
Contoh sederhana adalah ketika orang tua berharap anak mereka untuk menjadi seorang dokter atau pengacara, tetapi anak memilih jalur yang berbeda, misalnya menjadi seniman atau bekerja di industri yang tidak dianggap “prestisius”.
Ketidakmampuan untuk memenuhi harapan tersebut bisa menciptakan jarak emosional antara orang tua dan anak. Anak dewasa mungkin merasa bahwa mereka tidak bisa berbicara terbuka dengan orang tua mereka tanpa mendapatkan kritik atau rasa kecewa.
Trauma Masa Lalu: Menyembuhkan Luka Lama
Tidak jarang, anak dewasa menjauh dari orang tua karena adanya luka emosional atau trauma dari masa lalu. Masalah dalam keluarga yang belum terselesaikan, seperti ketidakharmonisan dalam rumah tangga, kekerasan verbal atau fisik, atau kecemasan yang diturunkan oleh orang tua, bisa menciptakan trauma yang berdampak hingga usia dewasa.
Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh ketegangan atau tidak mendukung mungkin merasa perlu untuk menjauh agar dapat sembuh dan mendapatkan jarak dari sumber stres tersebut.
Jika trauma ini tidak ditangani dengan baik, hubungan orang tua dan anak bisa menjadi semakin renggang seiring waktu. Anak dewasa mungkin merasa bahwa menjauh adalah cara terbaik untuk melindungi diri mereka dari luka emosional yang lebih dalam.
Ini sering kali bukan tentang tidak mencintai orang tua, tetapi lebih pada usaha untuk menyembuhkan diri dan membangun hidup yang lebih sehat secara mental.
Perbedaan Gaya Hidup dan Nilai
Saat anak tumbuh dewasa, mereka sering kali mengembangkan pandangan hidup dan nilai-nilai yang berbeda dari orang tua mereka. Perbedaan ini bisa mencakup pandangan politik, agama, atau cara mereka melihat dunia secara umum.
Ketika perbedaan ini menjadi sangat mencolok, hubungan keluarga bisa mengalami ketegangan. Anak dewasa mungkin merasa bahwa mereka tidak lagi dapat berbagi pandangan atau pengalaman mereka dengan orang tua tanpa menimbulkan konflik.
Misalnya, jika orang tua memiliki pandangan konservatif dan anak dewasa cenderung lebih liberal, perbedaan ini bisa menimbulkan ketegangan. Ketika perbedaan nilai ini terus berlanjut, anak dewasa mungkin merasa bahwa menjauh adalah cara terbaik untuk menghindari ketegangan dan menjaga kedamaian dalam hidup mereka.
Ketergantungan Emosional: Pembatasan Batasan yang Sehat
Terkadang, anak dewasa memilih untuk menjauh dari orang tua mereka karena ketergantungan emosional yang terlalu besar. Orang tua yang terlalu terlibat dalam kehidupan anak mereka dapat menciptakan dinamika yang tidak sehat, di mana anak merasa bahwa mereka tidak memiliki ruang untuk berkembang atau membuat keputusan mereka sendiri.