Ritual Selamet Gumi/Ngasuh Gunung Rinjani yang menjadi bagian dari acara ini memiliki makna spiritual yang mendalam. Kegiatan ini diyakini sebagai bentuk penghormatan kepada alam dan sebagai pengingat akan pentingnya menjaga harmoni antara manusia dan lingkungan. Desa Senaru dipilih sebagai lokasi acara karena kekayaan budaya dan posisinya yang strategis sebagai pintu gerbang pendakian Gunung Rinjani.
Sementara itu Pj. Gubernur NTB yang diwakili oleh Kepala Kesbangpol Provinsi NTB, dalam sambutannya, mengajak seluruh pihak untuk menjadikan Gunung Rinjani sebagai simbol persatuan dan identitas budaya Sasak. “Mari kita jaga dan lestarikan Gunung Rinjani bersama-sama, karena ini adalah warisan yang sangat berharga, bukan hanya untuk masyarakat Sasak, tetapi juga bagi dunia,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor Desa Senaru ini dihadiri ratusan masyarakat yang antusias menyaksikan rangkaian acara, termasuk pentas seni budaya khas Sasak. Kehadiran masyarakat dari berbagai kalangan menunjukkan tingginya dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.
Wakapolres Lombok Utara menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai budaya dan keberagaman. “Adat adalah pemersatu yang kuat di tengah keberagaman agama dan latar belakang masyarakat Lombok. Mari bersama-sama kita jaga budaya ini sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan kita,” tutup Wakapolres.