Jakarta, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman baru-baru ini mengajak petani dan masyarakat di Provinsi Jawa Timur untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mempercepat pembangunan sektor pertanian.
Tujuan utamanya adalah mewujudkan Indonesia sebagai negara swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia. Hal ini sangat penting, mengingat sektor pertanian memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Mentan Amran menekankan bahwa kolaborasi antar berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan program-program yang tengah dijalankan berjalan dengan baik.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan perhatian besar yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto terhadap sektor pertanian.
Salah satu program utama yang mendapat perhatian adalah optimasi lahan rawa dan program cetak sawah yang dilaksanakan di berbagai daerah.
Program Optimasi Lahan Rawa Jadi Keberhasilan
Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran juga menyampaikan perkembangan positif terkait program Optimasi Lahan Rawa (OLR) di Merauke, Papua. “Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengunjungi Merauke dan langsung berbicara dengan petani terkait hasil produksi OLR.
Mereka melaporkan bahwa hasil panen meningkat menjadi 7 ton per hektare, yang sebelumnya hanya 3 ton per hektare. Ini adalah bukti nyata dari hasil kerja keras yang sudah dilakukan selama tujuh bulan terakhir,” ujar Mentan Amran dalam siaran pers pada Kamis, 14 November 2024.
Keberhasilan ini menjadi pencapaian yang menggembirakan bagi Indonesia, terutama dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Program ini juga menunjukkan bahwa dengan kerja sama antara pemerintah dan petani, sektor pertanian dapat berkembang lebih pesat dan lebih produktif.
Ketahanan Pangan: Kunci Masa Depan Bangsa
Mentan Amran juga menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah salah satu prioritas utama yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki pengalaman yang cukup baik dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan sebanyak empat kali, yaitu pada 2017, 2018, 2019, dan 2021,” jelasnya.
Pencapaian ini mendapat pengakuan dunia, terbukti dengan penghargaan tertinggi di bidang pertanian, yaitu Agricola Award dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) pada tahun-tahun tersebut.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan, yang tidak hanya mendukung kebutuhan dalam negeri tetapi juga dapat membantu negara menjadi salah satu produsen pangan dunia.
Pengurangan Regulasi untuk Kemudahan Akses Pupuk
Sebagai langkah konkret dalam mendukung kesejahteraan petani, Mentan Amran menyebutkan bahwa pemerintah terus bekerja keras untuk mempermudah akses petani terhadap berbagai fasilitas yang dibutuhkan, salah satunya adalah pupuk subsidi.
Dalam rapat koordinasi yang baru saja digelar dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, pemerintah berhasil memangkas 145 regulasi yang dianggap menghambat distribusi dan akses petani terhadap pupuk subsidi.
“Kami memutuskan untuk menghapus aturan yang berbelit-belit, yang selama ini menghambat produktivitas petani. Dengan kebijakan ini, kami berharap petani bisa lebih mudah mendapatkan pupuk yang mereka butuhkan untuk meningkatkan hasil pertanian mereka,” ujar Mentan Amran.
Keputusan ini tentu menjadi kabar baik bagi para petani, karena mereka kini dapat lebih mudah mengakses pupuk subsidi dengan proses yang lebih efisien.
Hal ini diyakini dapat mendorong peningkatan hasil pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
Kolaborasi lintas sektor yang digalang oleh Mentan Andi Amran Sulaiman, bersama dengan dukungan kuat dari Presiden Prabowo Subianto, semakin memperkuat komitmen Indonesia untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Program optimasi lahan rawa dan pengurangan regulasi pupuk subsidi menjadi langkah konkret yang akan mempercepat pencapaian swasembada pangan di tanah air.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia berpotensi besar menjadi salah satu negara penghasil pangan terkemuka di dunia, sekaligus memastikan ketahanan pangan bagi masyarakat dalam negeri.