Gaya Hidup

9 Kebiasaan Sepele yang Diam-Diam Menambah Stres, Apa Saja?

×

9 Kebiasaan Sepele yang Diam-Diam Menambah Stres, Apa Saja?

Sebarkan artikel ini
9 Kebiasaan Sepele yang Diam-Diam Menambah Stres, Apa Saja
Image by standret on Freepik

plbnews.web.id – Stres menjadi bagian tak terelakkan dari kehidupan modern, terutama dengan rutinitas harian yang sering kali menuntut kita untuk terus bergerak cepat dan produktif.

Meskipun kita umumnya memahami bahwa peristiwa besar, seperti pekerjaan yang berat atau masalah keuangan, dapat memicu stres, ternyata beberapa sikap sepele yang kita anggap biasa juga bisa menjadi faktor utama yang memperburuk stres.

Tanpa kita sadari, sikap-sikap tersebut mengendap dalam kebiasaan sehari-hari dan membawa dampak signifikan terhadap kesehatan mental dan emosional kita.

Dalam artikel ini, kita akan membahas sikap-sikap yang sering kali diremehkan namun berpotensi membuat kita merasa terbebani secara emosional.

Mari kita telaah lebih lanjut beberapa sikap yang mungkin tampak sederhana namun memiliki efek besar terhadap tingkat stres.

1. Menunda Pekerjaan atau “Prokrastinasi”

Menunda pekerjaan adalah salah satu kebiasaan yang paling umum namun sering kali disepelekan. Prokrastinasi, atau kecenderungan menunda tugas, sering kali membuat kita merasa lebih nyaman di awal, tetapi justru berpotensi meningkatkan kecemasan dan stres ketika tenggat waktu semakin dekat.

Prokrastinasi menyebabkan akumulasi pekerjaan yang akhirnya harus diselesaikan dalam waktu singkat, menciptakan tekanan yang besar.

Bagaimana Mengatasi Kebiasaan Menunda?

  • Buatlah daftar prioritas tugas yang harus diselesaikan.
  • Pecah tugas besar menjadi bagian kecil yang lebih mudah ditangani.
  • Atur waktu secara efektif dengan memanfaatkan teknik manajemen waktu seperti Pomodoro Technique.

2. Perfeksionisme: Keinginan untuk Selalu Sempurna

Perfeksionisme mungkin terlihat seperti kebiasaan yang baik karena kita berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan.

Namun, obsesi untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal justru bisa menjadi bumerang.

Baca Juga :  Kenapa Karyawan Gen Z Mudah Resign? Ini Penyebabnya

Perfeksionisme menyebabkan stres karena kita cenderung terus menerus merasa tidak puas dengan hasil pekerjaan, bahkan ketika orang lain menganggapnya sudah sangat baik.

Tips Mengurangi Sikap Perfeksionisme:

  • Pahami bahwa tidak semua hal harus sempurna.
  • Fokus pada kemajuan, bukan hasil akhir.
  • Berikan apresiasi pada diri sendiri atas upaya yang telah dilakukan.

3. Sering Mengkritik Diri Sendiri

Sering kali kita menjadi pengkritik terburuk bagi diri sendiri. Pikiran negatif yang terus menerus tentang kekurangan atau kesalahan kita dapat mengikis kepercayaan diri dan meningkatkan rasa cemas.

Kritik yang tidak proporsional pada diri sendiri menyebabkan kita meragukan kemampuan pribadi, yang pada akhirnya menambah tekanan mental.

Langkah Mengurangi Sikap Self-Criticism:

  • Gantilah kritik dengan afirmasi positif.
  • Refleksikan hal-hal baik yang telah dicapai.
  • Belajar memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang dilakukan.

4. Merasa Harus Selalu Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Berusaha menyenangkan semua orang bisa menjadi sumber stres yang besar. Keinginan untuk selalu memenuhi ekspektasi orang lain, baik di lingkungan pekerjaan, keluarga, maupun pertemanan, sering kali membuat kita mengesampingkan kebutuhan pribadi.

Akibatnya, kita merasa tertekan karena menjalani kehidupan sesuai standar orang lain dan bukan diri sendiri.

Cara Berhenti Terlalu Fokus pada Ekspektasi Orang Lain:

  • Belajar untuk berkata “tidak” ketika situasinya memang tidak memungkinkan.
  • Tetapkan batasan yang sehat antara diri sendiri dan orang lain.
  • Fokus pada pencapaian yang bermakna bagi diri sendiri, bukan orang lain.

5. Kurang Istirahat dan Tidur yang Berkualitas

Tidur dan istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosional. Sayangnya, banyak orang meremehkan pentingnya tidur.

Baca Juga :  Mengapa Orang Dengan Attachment Style Avoidant Cenderung Menghindar?

Kurang tidur tidak hanya membuat tubuh lelah, tetapi juga meningkatkan level kortisol dalam tubuh, yaitu hormon yang berkaitan dengan stres.

Tips untuk Meningkatkan Kualitas Tidur:

  • Buat rutinitas tidur yang konsisten setiap malam.
  • Hindari konsumsi kafein dan makanan berat beberapa jam sebelum tidur.
  • Ciptakan suasana kamar tidur yang nyaman dan bebas dari gangguan.

6. Multitasking Berlebihan

Multitasking sering kali dianggap sebagai cara produktif untuk menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu singkat.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak multitasking justru menurunkan efisiensi dan meningkatkan stres.

Pikiran kita menjadi terpecah-pecah dan sulit untuk fokus pada satu tugas hingga selesai, yang menyebabkan kelelahan mental.

Cara Mengatasi Kebiasaan Multitasking:

  • Fokus pada satu tugas hingga selesai sebelum beralih ke tugas berikutnya.
  • Gunakan daftar to-do list untuk menjaga alur pekerjaan.
  • Batasi gangguan dari perangkat elektronik yang dapat mengalihkan perhatian.

7. Mengabaikan Aktivitas Fisik

Kegiatan fisik sering kali dikesampingkan karena kesibukan. Padahal, olahraga memiliki peran penting dalam mengurangi stres.

Saat kita bergerak aktif, tubuh melepaskan endorfin, hormon yang membantu meredakan stres dan meningkatkan suasana hati.

Kurangnya aktivitas fisik dapat membuat tubuh menjadi kaku dan otot tegang, yang akhirnya memicu peningkatan stres.

Langkah untuk Memulai Kebiasaan Aktivitas Fisik:

  • Lakukan olahraga ringan setiap hari, seperti berjalan atau yoga.
  • Coba sisipkan aktivitas fisik dalam rutinitas sehari-hari, misalnya dengan naik tangga.
  • Tentukan jadwal olahraga yang konsisten setiap minggu.

8. Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu di Media Sosial

Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi menghabiskan terlalu banyak waktu di dalamnya justru bisa menjadi sumber stres.

Baca Juga :  7 Sikap yang Memperburuk Overthinking dan Cara Menghindarinya

Kehidupan yang tampak sempurna dari orang lain di media sosial sering kali membuat kita membandingkan diri sendiri dan merasa tidak puas.

Selain itu, informasi yang berlebihan dan konten negatif juga berkontribusi terhadap peningkatan stres.

Cara Bijak Menggunakan Media Sosial:

  • Batasi waktu penggunaan media sosial setiap hari.
  • Unfollow akun-akun yang memberikan pengaruh negatif.
  • Gunakan media sosial untuk tujuan positif, seperti belajar atau mengikuti konten inspiratif.

9. Tidak Mengelola Keuangan dengan Baik

Keuangan adalah aspek penting yang mempengaruhi ketenangan pikiran. Ketidakmampuan dalam mengelola keuangan sering kali menyebabkan stres, terutama saat pengeluaran tidak terkontrol atau utang menumpuk.

Perasaan tidak aman secara finansial dapat meningkatkan kecemasan dan mengganggu tidur.

Tips Mengelola Keuangan agar Tidak Menambah Stres:

  • Buat anggaran bulanan untuk memantau pengeluaran.
  • Prioritaskan menabung meski dalam jumlah kecil setiap bulan.
  • Hindari kebiasaan berutang kecuali dalam keadaan darurat.

Kesimpulan

Stres dapat muncul dari hal-hal kecil yang sering kali kita abaikan. Sikap-sikap yang tampaknya sepele, seperti menunda pekerjaan, terlalu fokus pada kesempurnaan, atau selalu ingin memenuhi ekspektasi orang lain,

ternyata dapat memperburuk kondisi mental dan emosional kita. Untuk mengatasi hal ini, kita perlu lebih bijak dalam mengenali dan mengubah kebiasaan-kebiasaan yang dapat menambah tekanan dalam hidup.

Mulailah dengan melakukan perubahan kecil setiap hari. Terapkan tips-tips di atas untuk mengelola stres dengan lebih efektif dan tingkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan.

Dengan langkah yang tepat, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih tenang, bahagia, dan produktif.