KOTA MALANG — Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Malang Kota berhasil menangkap dua pria yang diduga merupakan oknum pegawai leasing.
Keduanya dituduh berupaya merampas sepeda motor milik seorang mahasiswa di kawasan Jalan Simpang Gajayana, Kecamatan Lowokwaru, pada Senin (11/11/2024).
Peristiwa ini terjadi di dekat Swalayan Sardo dan menjadi perhatian masyarakat setempat.
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, membenarkan penangkapan kedua pelaku tersebut. “Anggota Reskrim telah menindaklanjuti. Keduanya telah kami amankan dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan,” ungkap Ipda Yudi dalam keterangannya pada Selasa (19/11).
Bermula dari Tuduhan Keterlambatan Cicilan
Kejadian ini bermula ketika kedua pelaku menghentikan seorang mahasiswa yang tengah mengendarai sepeda motor. Mereka beralasan bahwa korban terlambat membayar cicilan kendaraan.
Dengan dalih tersebut, mereka mencoba mengambil motor milik mahasiswa tersebut secara paksa. Aksi ini kemudian berujung pada tuduhan percobaan pemerasan.
“Jadi, aduannya soal percobaan pemerasan dan upaya mengambil paksa sepeda motor korban. Hingga saat ini, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut karena korban belum melapor secara resmi kepada kami,” jelas Ipda Yudi.
Permintaan Maaf dari Salah Satu Pelaku
Salah satu pelaku, Heri Prasetyo, menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat atas perbuatannya. Dalam keterangannya, Heri mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
“Saya minta maaf kepada warga Malang atas perbuatan yang telah dilakukan. Saya dari salah satu leasing yang telah membuat resah warga Malang, dan sekali lagi, saya minta maaf,” ujar Heri dengan penuh penyesalan.
Komitmen Polresta Malang Kota untuk Menjaga Keamanan
Polresta Malang Kota menyatakan komitmennya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kasus ini dijadikan pengingat agar masyarakat berhati-hati terhadap segala bentuk ancaman keamanan, termasuk tindakan yang melibatkan oknum tertentu.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang merasa dirugikan oleh kejadian serupa untuk segera melapor agar proses hukum dapat berjalan dengan maksimal,” tambah Ipda Yudi.
